Jelang Pemilu 2024, Ma'ruf Amin Minta Media Netral dan Tak Memihak
SinPo.id - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menekankan penyelenggara penyiaran nasional agar terus menjaga netralitas menjelang penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) 2024. Sebagai lembaga yang memanfaatkan frekuensi publik, media diminta tidak mendukung salah satu partai atau pasangan calon (Paslon).
“Media agar berlaku secara seimbang. Liput kedua sisi, dan sesuai dengan peraturan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Bawaslu, dan perundangan lainnya,” kata Ma'ruf Amin dalam keterangannya yang diterima, Selasa, 12 September 2023.
Ma'ruf Amin mengatakan pentingnya peran media dan partai politik untuk menjaga kesejukan dan integritas dalam Pemilu 2024 mendatang.
Dalam konteks media, menurutnya kemudahan dan keterbukaan informasi merupakan unsur penting dalam menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemilu yang jujur, damai, dan demokratis.
“Media penyiaran menduduki posisi strategis untuk meningkatkan literasi dan pendidikan politik warga negara secara sehat, dan memberikan pengetahuan agar memilih pemimpin yang berkualitas, menjauhi politik uang dan politik identitas, serta mengutamakan persatuan dan kesatuan,” ujarnya.
Lebih lanjut, mantan Ketua MUI itu juga menyoroti peran media televisi dalam menyebarkan informasi terkait pemilu. Selain itu, ia juga menekankan tanggung jawabnya dalam menghindari penyebaran berita bohong atau hoaks dan fitnah.
Di sinilah televisi swasta nasional berperan signifikan untuk menyiarkan berbagai informasi terkait pemilu, sekaligus mengajak masyarakat berpartisipasi menyukseskan pemilu.
"Menjaga iklim yang kondusif, menghormati perbedaan pilihan dan pandangan politik, serta tidak menyebarkan informasi yang bersifat hoaks, fitnah, kampanye hitam, dan adu domba, termasuk di media sosial,” paparnya.
Selain itu, sebagai institusi yang juga berperan dalam memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, Ma'ruf Amin juga mendorong partai politik untuk menjaga suasana damai yang akan meningkatkan partisipasi dan pemahaman masyarakat mengenai perbedaan pandangan politik.
“Seluruh tahapan menuju pemilu hendaknya senantiasa dilakukan dalam situasi yang damai, sehingga masyarakat dapat menyaksikan dan menikmati proses demokrasi yang menyenangkan dan berbalut persatuan nasional,” tandasnya.