Korban Tewas Gempa Maroko Bertambah Jadi 2.421 Orang
SinPo.id - Korban tewas akibat gempa dahsyat berkekuatan 6,8 skala Richter di Maroko bertambah menjadi 2.421 orang. Jumlah itu kemungkinan terus meningkat karena petugas penyelamat masih terus mencari. Laporan Reuters menyebutkan para petugas terus berusaha mencari korban selamat di antara puing-puing reruntuhan bangunan. Mereka bahkan harus menghadapi tantangan untuk menjangkau desa-desa yang terkena dampak paling parah di High Atlas, pemukiman terpencil yang berada di pegunungan terjal.
Lokasi lain di Moulay Brahim, sebuah desa yang berada sekitar 40 kilometer dari selatan Marrakesh, para warga berusaha menggali reruntuhan menggunakan tangan kosong untuk mencari kerabat mereka yang tertimbun.
Sementara korban selamat hingga kini masih berjuang mendapatkan bantuan makanan, air dan tempat berlindung. Mereka terpaksa harus bermalam di tempat terbuka pasca gempa gempa paling mematikan di Maroko dalam lebih dari enam decade itu.
“Kami kehilangan segalanya, kami kehilangan seluruh rumah. Kami hanya ingin pemerintah membantu kami," kata salah satu korban selamat, Yassin Noumghar kepada Reuters, Senin 11 September 2023.
Keluhan korban gempa dirasakan meski pemerintah telah membangun sejumlah tenda dan menurunkan bahan makanan. Kondisi korban selamat di beberapa wilayah yang hingga kini belum menerima bantuan tersebut.
“Kami masih menunggu tenda. Kami belum punya apa-apa. Saya mendapat sedikit makanan yang ditawarkan oleh seorang pria, tapi itu saja sejak gempa terjadi," kata Mohammed Nejjar, seorang buruh yang berada di tempat penampungan.
Tercatat lebih dari 300 ribu orang terkena dampak dari gempa dahsyat tersebut. Kondisi itu akibat sebagian besar rumah warga hanya dibangun dari batu bata lumpur dan kayu atau semen dan balok angin, struktur bangunan mudah runtuh. Bahkan sebuah masjid bersejarah yang dibangun pada abad ke-12 juga ikut runtuh.