Merasa Dikhianati, Demokrat Ogah Balik Lagi ke Koalisi Anies-Cak Imin

Laporan: Juven Martua Sitompul
Sabtu, 09 September 2023 | 11:42 WIB
Konferensi pers Partai Demokrat (Sinpo.id)
Konferensi pers Partai Demokrat (Sinpo.id)

SinPo.id -  Partai Demokrat menegaskan tak akan kembali ke barisan pengusung paslon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imkn. Partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu dipastikan bakal bergabung ke koalisi capres lain, ketimbang harus CLBK.

Ini ditegaskan Demokrat menanggapi pernyataan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang ingin AHY dan jajaran kembali mendukung Anies. Anies memutuskan menunjuk Cak Imin sebagai cawapresnya.

"Sudah jelas, kita move on. Tidak ada CLBK (cinta lama bersemi kembali). Sudah cukup," kata Kepala Bakomstra Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra kepada wartawan, Jakarta, Sabtu, 9 September 2023.

Herzaky mengatakan cukup sekali Partai Demokrat dikhianati. Demokrat tidak akan kembali ke Anies karena mengingkari sejumlah perjanjian yang termaktub dalam Piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

"Jangan sampai dikhianati sekali, masih terus jadi bucin. Cukuplah kita di-ghosting. Ya, kita tidak menolak ya. Yang pasti kalau dari kami, kami tidak akan ada yang namanya CLBK," ujarnya.

Kendati begitu, Demokrat menghormati ajakan Cak Imin tersebut. Namun, Herzaky menekankan Demokrat tidak pernah menjalin koalisi dengan PKB.

"Pak Muhaimin kami menghormati, kan kami tidak pernah berkoalisi dengan beliau. Kan kemarin kami tidak berkoalisi, kami tidak dikhianati oleh beliau, silakan, jalan saja, kalau misal beliau jalan," kata dia.

"Saat ini kami ucapkan selamat seperti yang disampaikan Ketum kami, Pak Muhaimin selamat saat ini sudah mendeklarasikan sebagai capres dan cawapres, selamat menempuh hidup baru. Selamat menjalani, sampai bertemu nanti di debat capres," timpalnya.

Sebelumnya, Partai NasDem dan Anies memutuskan memilih Cak Imin sebagai cawapres untuk Pilpres 2024. Demokrat menyebut keputusan memilih Cak Imin sebagai cawapres itu dilakukan secara sepihak, tidak ada komunikasi yang dilakukan NasDem dan Anies kepada anggota KPP.

Atas hal tersebut, Demokrat kemudian menyatakan mundur dari KPP. Dengan begitu, Demokrat tak lagi menjadi partai politik (parpol) pendukung Anies.

Selain hengkang, Partai Demokrat meminta Anies dan anggota pengusung agar mengganti nama koalisi perubahan. Alasannya, sejak awal ide perubahan datang dari Partai Demokrat.

Ide perubahan dinilai sebagai gagasan yang dibawa Partai Demokrat ke dalam koalisi bersama Anies saat pertama kali terbentuk.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI