Akui Surat Permintaan AHY Cawapres, NasDem: Lobi Politik Anies, Belum Final

Laporan: Juven Martua Sitompul
Senin, 04 September 2023 | 16:51 WIB
Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni (SinPo.id/ Ashar)
Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni (SinPo.id/ Ashar)

SinPo.id - Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni mengamini adanya surat permintaan dari calon presiden (capres) Anies Baswedan, agar Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi pendampingnya sebagai calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024.

Namun, Sahroni menilai surat itu hanya sebatas lobi politik Anies dan belum mengikat. Sebab, belum ada komitmen dari anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan terkait surat permintaan Anies tersebut.

"Iya, surat biasa aja kan enggak ada hal menjadi komitmen bersama 3 koalisi, enggak ada. Itu kan Anies yang membuat surat kan kalau ngelihat bahasanya masih ambigu kecuali sudah dibales sama Demokrat, AHY menerima permintaan Anies," kata Sahroni di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 4 September 2023.

Di sisi lain, kata Sahroni, kalaupun surat itu berbalas maka masih ada satu tahap lagi sebelum mengesahkan, yakni mendapat persetujuan dari 3 ketua umum parpol pendukung Anies.

"Nah, setelah itu masih ada satu langkah lagi 3 koalisi bersama, ketua umum harus bertandatangan menyetujui kalau AHY cawapres. Ini kan belum ada, ini ceritanya masih logopolitik ceritanya," kata dia.

Sahroni menilai penentuan Cak Imin menjadi cawapres Anies sudah dikomunikasikan ke Ketum PKS dan Ketum Demokrat. Sehingga, dia meminta setiap pihak menyikapi hal ini dengan bijak.

"Ke PKS iya, ke Demokrat pun iya. Di malam sampai jam 2 pagi komunikasi tidak diangkat sama AHY. Ya kalau maunya dijawab kan ada satu langkah itu tadi, kan harus tiga partai koalisi tanda tangan bersama. Ini kan belim, baru permintaan misalnya 'gue minta lu, ya resmi' ya oke kirim surat tanda tangan, dijawab misalnya, itu pun ada satu langkah lagi, kan langkah selanjutnya belum ada," kata dia. 

Sahroni mengingatkan jika politik bersifat dinamis. Dia berharap tidak ada pihak yang terbawa perasaan atau baper.

"Belum terikat dong (Anies-AHY), masih dalam koridor lobi politik. Dan mungkin harapannya adalah 'gue mau ngawinin lu tiba-tiba tapi lu batalin' gitu ya sakit hati wajar. Tapi di politik nggak boleh sakit hati, enggak boleh dendam, enggak boleh baper. Itu aja," kata Sahroni.

Sebelumnya, NasDem dan Anies memutuskan memilih Cak Imin sebagai cawapres untuk Pilpres 2024. Demokrat menyebut keputusan memilih Cak Imin sebagai cawapres itu dilakukan secara sepihak, tidak ada komunikasi yang dilakukan NasDem dan Anies kepada anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Atas hal tersebut, Demokrat kemudian menyatakan mundur dari KPP. Dengan begitu, Demokrat tak lagi menjadi partai politik (parpol) pendukung Anies.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI