Manuver Anies, Demokrat: Bersyukur Ditunjukkan Seorang Pengingkar

Laporan: Juven Martua Sitompul
Jumat, 01 September 2023 | 17:47 WIB
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) (SinPo.id/ Dok. Partai Demokrat)
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) (SinPo.id/ Dok. Partai Demokrat)

SinPo.id - Partai Demokrat bersyukur dengan tebongkarnya manuver politik Partai NasDem yang menduetkan Anies Baswedan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu mengaku diperlihatkan karakter Anies yang sebenarnya, yaitu sebagai seorang pengikar.

"Apa yang saya maksudkan? Kita tidak diizinkan oleh Allah untuk mendukung seseorang dan untuk bermitra dengan orang yang lain, yang kalau kita teladani akhlak pemimpin-pemimpin besar bagi yang beragama Islam, akhlak Rasulullah," kata Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Jumat, 1 September 2023.

"Yang kita rasakan sekarang ini, mereka tidak sidiq, tidak jujur, tidak amanah, berarti tidak bisa dipercaya, dan mengingkari hal-hal yang telah disepakati. Tidak memegang komitmen dan janji-janjinya," timpalnya.

SBY bahkan mengajak semua kader untuk menanggapi pengkhianatan ini dengan kepala dingin. Dia tak membayangkan jika manuver politik NasDem dan Anies itu dilakukan beberapa hari menjelang pendaftaran capres dan cawapres.

SBY lantas menyebut Demokrat diselamatkan Allah SWT. Sebab, cara-cara jauh dari etika itu terbongkar sekarang, artinya Demokrat masih punya waktu menentukan arah politik untuk Pilpres 2024.

"Bayangkan kalau ditelikungnya kita ini, ditinggalkannya kita ini, satu-dua hari sebelum batas pendaftaran ke KPU, bayangkan seperti apa. Kita masih ditolong oleh Allah. Kita diselamatkan oleh sejarah. Ini syukur yang pertama," kata SBY.

Di hadapan anggota majelis tinggi yang lain, SBY menyatakan tidak bisa membayangkan jika Indonesia nantinya dipimpin oleh seorang Anies yang mudah mengingkari janjinya.

"Nah, sekarang saja tidak sidiq, tidak amanah, tidak memegang komitmennya. Bagaimana nanti kalau memimpin," tegas dia.

Sebelumnya, Partai Demokrat membongkar manuver politik Partai NasDem yang membuat keputusan sepihak untuk menduetkan Anies-Cak Imin sebagai capres dan cawapres di Pilpres 2024.

"Namun demikian, sesuatu yang tidak terduga dan sulit dipercaya terjadi. Di tengah proses finalisasi kerja parpol koalisi bersama capres Anies dan persiapan deklarasi, tiba-tiba terjadi perubahan fundamental dan mengejutkan," kata Riefky dalam keterangannya beberapa waktu lalu.

"Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di NasDem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS," imbuh dia.

Demokrat merasa dikhianati. Apalagi, mulanya Anies 'melamar' ketua umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk menjadi cawapres.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI