PM Jepang Makan Ikan dari Perairan Fukushima yang Tercampur Limbah Radioaktif
SinPo.id - Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida dan tiga menteri kabinetnya mengonsumsi makanan laut yang bersumber dari perairan lepas pantai Fukushima, yang menjadi tempat pembuangan limbah radioaktif yang telah diolah dari pembangkit listrik.
Hal itu bertujuan agar publik tidak lagi khawatir mengenai kualitas dan keamanan dari ikan-ikan yang dikonsumsi meskipun berasal dari perairan yang tercampur limbah.
“Penting untuk menunjukkan keselamatan berdasarkan bukti ilmiah dan dengan tegas menyebarkan (informasi) di dalam dan di luar Jepang,” kata Menteri Ekonomi dan Industri, Yasutoshi Nishimura, dilansir dari Fox News, Jumat 1 September 2023.
Selain itu, para menteri juga mengadakan pertemuan makan siang, dengan menu sashimi yang dibuat dari ikan flounder, gurita, dan ikan bass dengan nasi yang dipanen dari Fukushima sebagai upaya untuk memberi informasi kepada masyarakat baik di dalam maupun luar negeri tentang keamanan mengonsumsi makanan tersebut.
Bahkan para pejabat berencana mengunjungi pasar-pasar di sekitar wilayah tersebut dalam beberapa minggu mendatang untuk membantu mempromosikan keamanan konsumsi ikan yang ditangkap di dekat Fukushima, serta memulihkan kepercayaan masyarakat.
Pasalnya, pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima sudah tidak berfungsi sejak tahun 2011 setelah gempa bumi dan tsunami merusak generator darurat dan menyebabkan krisis nuklir. Akibatnya, lebih dari 160.000 orang terpaksa harus meninggalkan rumah mereka.
Namun, air laut yang terbawa oleh tsunami yelah terakumulasi dengan limbah radioaktif. Sehingga untuk pembersihan dan penghentian operasi pabrik membutuhkan waktu hingga puluhan tahun.
Oleh karena itu, para pekerja mengolah dan mengencerkan air limbah dengan air laut, serta mengujinya sebelum dibuang ke perairan Fukushima. Tetapi hal itu membuat penduduk setempat dan nelayan khawatir tentang dampak limbah tersebut.
Masalah itu juga memicu kemarahan di Tiongkok dan Korea Selatan. Beijing bahkan langsung melarang semua impor makanan laut Jepang setelah mengetahui bahwa perairan Fukushima menjadi pembuangan air limbah. Sementara warga Korea Selatan mengecam adanya impor makanan laut dari Jepang.