Lewat Gamelan dan Batik, UGM Kenalkan Budaya Indonesia ke Mahasiswa Asing
SinPo.id - UGM kembali mengenalkaam budaya Indonesia kepada mahasiswa asing, salah satunya melalui kegiatan International Student Excursion (ISE). Sebanyak 102 mahasiswa asing dari 18 negara yang berkuliah di UGM mendapatkan kesempatan belajar langsung tentang musik tradisional gamelan, membatik, dan menanaman padi lewat kegiatan ini.
Mereka berasal dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Australia, Belanda, Korea Selatan, Inggris, Jepang, Jerman, Norwegia, Austria, Spanyol, Italia, Peru, Malaysia, Filipina, Pakistan, Kenya, hingga Uganda.
Para mahasiswa asing cukup antusias mencoba memainkan gamelan, membuat batik dan menanam padi di sawah dalam International Student Excursionyang dilaksanakan di Desa Wisata Pentingsari, Umbulharjo, Sleman. Program ini merupakan kolaborasi antara Kantor Urusan Internasional (KUI) UGM, Buddy Club UGM, serta Desa Wisata Pentingsari.
Dalam kesempatan itu, para mahasiswa asing juga diajak menjelajahi wilayah lereng Gunung Merapi menggunakan kendaraan terbuka sejenis jeep. Kegiatan penjelajahan tersebut ditujukan untuk mengenal Gunung Merapi secara lebih dekat serta aspek pendukungnya, seperti kehidupan masyarakat dan kearifan lokal, termasuk cara bertahan terhadap potensi bencana yang diakibatkan dari aktivitas vulkanik Gunung Merapi tersebut.
Program ini disambut positif oleh para mahasiswa asing. Mereka terlihat cukup bersemangat mengikuti kegiatan yang diadakan hingga selesai.
Salah satunya yakni Elsa Maria Schroeder, mahasiswa internasional asal Amerika Serikat yang belajar di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM. Ia mengaku lewat kegiatan ini mendapatkan pengalaman menarik sekaligus seru dalam mempelajari kebudayaan Indonesia.
“Seru dan menyenangkan dengan kegiatan ini bisa menjalin ikatan dengan siswa internasional lainnya. Lebih dari itu saya juga mendapatkan pengalaman terbaik dalam mengenal budaya Indonesia,” kata Schroeder dikutip dari laman UGM, Sabtu, 26 Agustus 2023.
Sementara Kasubdit Kerja Sama Internasional UGM, Alfatika Aunuriella Dini menyampaikan program ISE diselenggarakan sebagai wahana untuk mengenalkan kebudayaan Indonesia pada mahasiswa internasional. Sinergisitas berbagai pihak dilakukan dalam mengemas program sekaligus untuk mendukung program pemberdayaan masyarakat di Desa Wisata Pentingsari.
"Kegiatan ini dikemas dengan konsep ekowisata, yaitu paket wisata minat khusus yang bertujuan untuk menikmati bentang alam dan menjaga kelestariannya. Di samping itu, program ini juga bisa mengangkat peran dan meningkatkan perekonomian masyarakat," ujar Alfatika.