Ahmad Muzani: Pemerintah Tidak Jujur

Laporan:
Selasa, 06 Februari 2018 | 14:14 WIB
Foto: Redaksi sinpo.id
Foto: Redaksi sinpo.id

Jakarta, sinpo.id - Dalam sambutan hari jadi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (6/2/2018), Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR RI, Ahmad Muzani juga mengkritisi beberapa langkah dan kebijakan yan diambil pemerintah.

Muzani mengatakan, bahwa pemerintah selalu bersikukuh dengan apa yang telah dipatoknya, padahal hasil yang ada di lapangan berkata lain. Sebetulnya mereka (pemerintah) tahu, seperti target pajak yang sangat sukar untuk diraih. Tetapi yang jadi kekecewaan Muzani ialah mengapa pemerintah terus mengatakan bahwa pajak pasti akan dapat tercapai, dengan memperlihatkan angka-angka yang menurutnya berbeda dengan kenyataan.

"Seperti pajak, selalu memperlihatkan target-target yang besar, tapi tak tercapai, hingga defisit dan utang semakin banyak," ungkap Muzani.

Bahkan, saking sudah banyaknya utang negara, lantas tak membuat pemerintah berusaha untuk mengurangi jumlah utang yang memcapai ribuan triliun rupiah itu. Malah, pada bulan Maret pemerintah berencana menerbitkan kembali surat utang negara.

"Kita tak menampik, kita merasakan beban pemerintah berat. Tapi pemerintah tidak jujur," tegasnya.

Belum lagi amburadulnya proyek infrastruktur yang tengah atau telah dikerjakan oleh pemerintah. Muzani menyebut hal itu merupakan bentuk kegagalan perencanaan proyek yang terlanjur digembar-gemorkan.

Seperti diketahui banyak sekali kecelakaan terjadi pada proyek infrastruktur nasional. Bahkan di tahun ini saja, sudah terdapat tiga kecelakaan proyek infrastruktur. Yang teranyar tentu ambruknya terowongan kereta bandara Soekarno-Hatta, Senin (5/1/2018) petang.

Yang membuat kita hanya bisa menggelengkan kepala, proyek kereta bandara itu baru seja sebulan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Itu belum termasuk kecelakaan proyek lainnya yang banyak memakan korban jiwa dari para pekerja.

"Infrastruktur jangan dikerjakan serampangan. Perencanaan tidak matang, jangan hanya kejar tayang," sindir Muzani.

Biarpun begitu, setidaknya untuk hari ini Partai Gerindra larut dalam kegembiraan perayaan ulang tahunnya yang ke-10. Tentu semua kader berharap, hal ini dapat menjadi momentum untuk kembali bangkit dan berusaha sekuat tenaga bersama untuk meraih hasil yang diinginkan.

"Usia 10 tahun usia yang relatif muda. Kami berharap momentum politik ke depan mudah-mudahan kita memenangkan Pilkada 2018 dan Pilpres serta Pileg 2019. Ketua Umum kami, Prabowo Subianto jadi presiden sudah kian dekat," pungkas Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI