Bicara di KTT BIRCS, Jokowi Ajak Negara Berkembang Bersatu Perjuangkan Hak
SinPo.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri forum Friends of BRICS Dialogue dalam rangkaian KTT yang digelar aliansi dagang Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan di Johannesburg, Afrika Selatan.
Dalam pidatonya, Jokowi bicara soal permasalahan dunia seperti perang dan konflik yang menyebabkan tragedi kemanusiaan, hingga krisis pangan yang mengakibatkan puluhan juta orang jatuh miskin.
Menurut Jokowi, kondisi tersebut seakan menyebabkan dunia bergrak tanpa nahkoda dan kompas yang jelas. Kemudian ditambah dengan ancaman perubahan iklim yang mengintai seluruh umat manusia.
"Dari pandemi kita telah diajarkan bahwa krisis global tidak akan bisa selesai kalau kita bekerja sendiri-sendiri atau oleh sekelompok negara saja. Dibutuhkan kolaborasi dan solidaritas bersama untuk mengatasinya." kata Jokowi dalam pidatonya, dikutip Youtube Sekretariat Presiden, Kamis 24 Agustus 2023.
Jokowi mengungkapkan, kehadirannya di KTT BRICS bukan hanya sebagai pemimpin Indonesia, tetapi juga sebagai salah satu pemimpin Global South yang menginginkan solusi yang tidak merugikan pihak manapun.
Selain itu, Jokowi juga menyebut kehadirannya didasari oleh semangat untuk terus menghidupkan spirit Bandung yang masih relevan hingga saat ini.
"Dimana solidaritas, soliditas, dan kerjasama antar negara berkembang perlu terus diperkuat," ujarnya.
Lebih lanjut, Jokowi juga meminta kepada semua pihak yang menghadiri forum itu untuk menghormati hukum internasional dan hak asasi manusia.
"Kita semua melihat tatanan ekonomi dunia saat ini sangat tidak adil, gap pembangunan semakin lebar, rakyat miskin dan kelaparan semakin bertambah dan situasi ini tidak boleh dibiarkan," paparnya.
Untuk itu, mantan Walikota Solo itu mengajak negara berkembang untuk bersatu dalam memperjuangkan hak-haknya. Jokowi menekankan agar dihapuskannya segala bentuk diskriminasi, seperti perdagangan hingga penghalangan hilirisasi industri.
"Kita semuanya harus terus menyuarakan kerja sama yang setara dan inklusif. BRICS dapat menjadi bagian terdepan untuk memperjuangkan keadilan pembangunan dan mereformasi tata kelola dunia yang lebih adil," tandasnya.