RI Usulkan Reog Ponorogo Jadi Warisan Budaya Dunia ke UNESCO

Laporan: Rias Audis
Kamis, 24 Agustus 2023 | 21:55 WIB
Reog Ponorogo. (SinPo.id/Dok. Kemenparekraf)
Reog Ponorogo. (SinPo.id/Dok. Kemenparekraf)

SinPo.id - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa Reog Ponorogo sudah masuk ke dalam antrean pengusulan pengakuan Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dari UNESCO dan bakal disidangkan pada 2024 mendatang

"Sudah bisa dipastikan akan kita usulkan. Tahun depan, sidang tahun depan. Jadi sudah akan dibahas oleh UNESCO tahun depan," ujar Muhadjir dalam jumpa pers di Kemenko PMK, Jakarta pada Kamis, 24 Agustus 2023.

Muhadjir menerangkan, Pemerintah Kabupaten Ponorogo telah mengusulkan Reog Ponorogo sebagai WBTB UNESCO sejak lama. Menurutnya, usulan Reog Ponorogo tersebut masuk dalam antrean nomor 39.

"Kita berupaya untuk memberikan semacam legitimasi, bahwa Reog Ponorogo ini memang layak untuk ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO," ujarnya.

Muhadjir menyebut pihaknya juga telah menyelesaikan persyaratan yang diminta UNESCO. Misalnya, Pemkab Ponorogo yang meluruskan kecurigaan UNESCO soal bulu burung merak yang dipakai untuk Reog.

Ia menegaskan bahwa bulu burung merak itu didapatkan dari bulu yang rontok, bukan dari burung merak yang disembelih.

Menurutnya, Pemkab Ponorogo saat ini memiliki peternakan merak. Burung merak memiliki waktu untuk merontokkan bulunya. Saat itulah bulu-bulu dikumpulkan untuk membuat Reog.

Lebih lanjut, Muhadjir menyampaikan, akan menggelar Pawai Budaya Reog Ponorogo. sebagai upaya mendorong pengusulan dan pengakuan WBTB dari UNESCO, sekaligus menyemarakkan HUT ke-78 Republik Indonesia.

"Kita berupaya memberikan legitimasi bahwa Reog Ponorogo ini layak untuk ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO. Kalau tingkat nasional kan sudah mendapatkan cukup lama," ujarnya.

Gelaran pawai budaya tercetus atas inisiasi lintas kementerian/lembaga mulai dari Kemenko PMK, Kemendikbudristek, Kemenparekraf, Pemkab Ponorogo, Pemprov DKI Jakarta, BPOM, hingga Perpusnas.

Pawai akan dimulai dari Perpustakaan Nasional, kemudian bergerak ke depan kantor Kementerian ESDM, Museum Nasional, dan berakhir di Gedung Kemenko PMK.

Pawai budaya akan menempuh jarak sekitar 1,5 km dan akan berhenti di beberapa titik untuk menampilkan berbagai atraksi seni budaya.

Selain Reog Ponorogo, berbagai macam kesenian seperti tarian Bali, Tari Garong, Palang Pintu, Angklung, Tari Saman, hingga Pencak Silat, juga akan ditampilkan. Berbagai produk UMKM juga akan meramaikan pawai budaya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI