Dinkes DKI Siapkan Ratusan Faskes Atasi Penyakit Akibat Polusi Udara Jakarta
SinPo.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menegaskan, seluruh fasilitas kesehatan (faskes) di ibu kota siap mengatasi penyakit dampak dari kualitas udara tidak sehat di Jakarta.
Antisipasi ini mengingat kondisi kualitas udara yang buruk di Jakarta dikhawatirkan akan memicu kenaikan penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengungkap, ada ratusan faskes yang siap melayani masyarakat.
“Sebanyak 44 puskesmas kecamatan, 196 puskesmas kelurahan, 31 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), dan 196 rumah sakit yang ada di Jakarta akan memberikan layanan 24 jam bagi warga,” kata Ani dalam keterangan tertulis, Jumat 18 Agustus 2023.
Ani menjelaskan, Dinkes DKI sudah memiliki sistem pelaporan untuk melakukan monitoring penyakit menular yang berpotensi wabah maupun penyakit tidak menular.
"Sistem ini membantu pemantauan dan dapat mengetahui tren kasus penyakit menular yang bisa menjadi early warning system sehingga Dinkes DKI bisa mempersiapkan langkah antisipasi dan pencegahan,” ujarnya.
Sementara itu, Data Dinkes DKI mencatat rata-rata kasus ISPA di Jakarta sepanjang tahun 2023 ini berada di kisaran 146.000 kasus per bulan.
Lebih lanjut, Ani menjelaskan angka untuk penyakit yang berhubungan dengan kualitas udara tidak sehat, seperti ISPA, pneumonia hingga asma sama seperti kondisi sebelum Covid-19 atau pada periode 2018-2019.
“Secara umum saya bisa sampaikan untuk tahun 2023 tren kesakitannya tidak berbeda dengan jumlah kasus sebelum pandemi,” paparnya.
Untuk mengantisipasi dan mengendalikan penyakit ISPA akibat kualitas udara tidak sehat ini, Dinkes DKI selalu melakukan preventif promotif.
Salah satunya dengan memberikan edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada masyarakat di berbagai tatanan, seperti sekolah, lingkungan permukiman, dan tempat kerja.
PHBS yang dimaksud seperti tidak merokok, melakukan aktivitas fisik, makan-makanan sehat dan berguzi untuk meningkatkan kekebalan tubuh, uci tangan dengan sabun, dan kelola stress.
Kemudian juga menerapkan reuse - reduce - recycle (tidak membakar sampah), serta imbauan untuk menggunakan masker, khususnya kepada kelompok rentan dan kondisi kesehatan khusus.
“Kami juga mengimbau masyarakat yang dalam keadaan tidak sehat sebaiknya tidak beraktivitas. Kalaupun harus beraktivitas usahakan menggunakan masker,” tandasnya.