BNPB: Waspada Potensi Bahaya Hidrometeorologi Basah
SinPo.id - Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengimbau pemerintah daerah dan warga tetap waspada dan siap siaga dalam menghadapi potensi bahaya hidrometeorologi basah, meskipun saat ini berada pada musim kemarau.
"Salah satu langkah kesiapsiagaan, warga dapat menyiapkan tempat evakuasi berbasis komunitas dan menyiapkan ketersediaan logistik jika terjadi banjir yang mengharuskan masyarakat untuk mengungsi," kata dia dalam keterangannya pada Rabu 16 Agustus 2023.
Salah satu wilayah yang sedang mengalami bencana yaitu Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Hingga Rabu 16 Agustus 2023, banjir kembali melanda Pesisir Selatan. Sebelumnya peristiwa ini diberitakan surut pada Senin 14 Agustus. BPBD setempat melaporkan masih adanya genangan di rumah warga.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Selatan mencatat sekitar 100 KK di wilayahnya mengungsi ke tempat aman. Personel BPBD turut membantu warga untuk melakukan evakuasi dari tempat tinggalnya. Beberapa warga berada di beberapa pos pengungsian.
Menurut Kepala Bidang Kedarurata dan Logistik BPBD Kabupaten Pesisir Selatan Defrisiswardi, titik pengungsian belum terpusat.
“Pengungsian masih tersebar, ada yang di rumah kerabat atau saudara serta gedung serbaguna,” jelasnya.
Pantauan BPBD menyebutkan air kembali naik sehingga pemukiman warga terendam pada Selasa malam. Sedangkan di Nagari Air Hitam, air cenderung surut dan beberapa titik masih ada genangan.
Upaya darurat yang telah dilakukan yaitu evakuasi warga dan pendistribusian bantuan kepada warga terdampak. Bersama dengan Camat Silaut dan forum pimpinan di tingkat kecamatan, BPBD Kabupaten Pesisir Selatan memberikan bantuan makanan, selimut dan matras. Di samping itu, petugas BPBD masih terus melakukan pendataan warga yang mengungsi ke tempat aman.
Tim kaji cepat BPBD mengidentifikasi kebutuhan mendesak untuk warga terdampak, antara lain makanan siap saji, air bersih dan dukungan pelayanan kesehatan.
Wilayah desa atau nagari terdampak yaitu Nagari Sanbungo, Air Hitam, Sungai Seri, Sungai Pulai, Silaut, Lubuk Bunta, Pasir Binjai, Sungai Sirah, Durian Seribu dan Talang Binja. Wilayah terdampak banjir yang tinggi muka air sempat mencapai 175 cm ini berada sekitar 170 km dari kota utama, Painan.
Tercatat 713 KK atau 2.432 jiwa yang tersebar di desa ini terdampak banjir.