Komitmen BEM UI 2018 Untuk Suku Asmat

Redaksi
Minggu, 04 Februari 2018 | 18:13 WIB
BEM UI Untuk Asmat
BEM UI Untuk Asmat

Jakarta sinpo.id - Gerakan Kartu Kuning untuk Jokowi yang dilakukan oleh Ketua BEM UI 2018, M Zaadit Taqwa menjadi ramai diperbicangkan oleh masyarakat Indonesia. Gerakan tersebut membawa tiga tuntutan, yaitu meliputi penyelesaian masalah gizi buruk di Asmat, pangangkatan Polri aktif sebagai PLT Gubernur Sumut dan Jabar, dan draft peraturan baru mengenai organisasi mahasiswa (Ormawa).

Pasca kartu kuning diberikan M. Zaadit Taqwa kepada Presiden RI, gerakan tersebut langsung mendapatkan respon dari Joko Widodo bahwa akan mengirimkan Ketua BEM beserta pengurus untuk mengunjungi langsung Asmat di Papua.

Wakil Ketua BEM UI 2018, Idmand Perdina mengatakan bahwa sebelum Jokowi menyampaikan hal tersebut, pihak BEM UI sudah merencanakan untuk melakukan hal konkret untuk membantu saudara-saudara kita di Papua. “Kami memang sudah memiliki rencana untuk konsentrasi pada kasus luar biasa yang menimpa Asmat, akan ada tindak lanjut dari BEM UI”, ujarnya dalam keterangan kepada redaksi sinpo.id

Hari ini, pada tanggal 4 Februari 2018 BEM UI merilis kampanye dan link donasi melalui kitabisa.com untuk mengajak seluruh masyarakat Indonesia memberikan bantuan terbaik bagi sahabat-sahabat di Papua melalu kanal instagramnya BEMUI_official. Donasi dapat diberikan melalui link kitabisa.com/donasiasmat mulai hari ini sampai 41 hari kedepan.

 “Ini adalah langkah konkret kita untuk berkomitmen membantu sahabat-sahabat kita di Papua dan mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk berkolaborasi bersama dalam gerakan kemanusiaan ini” Ucap Eto.

Dapat dilihat pula pada media sosial Instagram @zaaditt, M. Zaadit Taqwa mengajak seluruh orang baik di Indonesia untuk melangkah bersama memberikan bantuan donasi bagi sahabat kita di Asmat.

Kondisi Asmat saat ini 12.398 orang telah diperiksa dan hasilnya menunjukan 646 anak terkena wabah campak dan 144 anak menderita gizi buruk. Kondisi tersebut tidak sebanding dengan fasilitas kesehatan yang ada, yaitu hanya ada 1 rumah sakit, 26 dokter, dan 13 puskesmas yang berada di Asmat.

Bantuan pemerintah sejauh ini dengan memberikan dana kesehatan 69 miliar pada tahun 2017 dan 4 miliar pada tahun 2018, lalu terdapat pemberian vaksin kepada 13.336 warga. “Namun bantuan yang diberikan oleh Pemerintah bersifat kuratif sehingga menimbulkan pembengkakan dana”, sebagaimana tertulis pada infografis kanal BEM UI.

 “Melalui gerakan ini kami berharap BEM UI dapat turut aktif bergerak membantu memulihkan kondisi Asmat yang kini sangat membutuhkan bantuan, Asmat adalah Indonesia dan Asmat adalah kita”, tegas Eto.

 

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI