Ini Sejumlah Tokoh Penting Dibalik Hadirnya Pramuka di Indonesia
SinPo.id - Hari Ulang Tahun (HUT) Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka) Indonesia diperingati setiap tanggal 14 Agustus. Di tahun ini, Pramuka genap berusia 62 tahun.
Bapak Pramuka Indonesia yakni Sultan Hamengku Buwono IX. Lahir di Yogyakarta dengan nama GRM Dorojatun pada 12 April 1912, Hamengkubuwono IX putra dari Sri Sultan Hamengku Buwono VIII dan Raden Ajeng Kustilah. Diumur 4 tahun Hamengkubuwono IX tinggal pisah dari keluarganya. Dia memperoleh pendidikan di HIS di Yogyakarta, MULO di Semarang, dan AMS di Bandung.
Dilansir laman Pramuka Universitas Ahmad Dahlan, pada tahun 1930-an Hamengku Buwono IX berkuliah di Universiteit Leiden, Belanda ”SultanHenkie”. Hamengku Buwono IX dinobatkan sebagai Sultan Yogyakarta pada tanggal 18 Maret 1940 dengan gelar “Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan Hamengkubuwono Senopati Ing Alogo Ngabdurrokhman Sayidin Panotogomo Kholifatulloh Ingkang Kaping Songo”.
Hamengku Buwono IX merupakan sultan yang menentang penjajahan Belanda dan mendorong kemerdekaan Indonesia. Selain itu, dia juga mendorong agar pemerintah RI memberi status khusus bagi Yogyakarta dengan predikat “Istimewa”. Sejak 1946 beliau pernah beberapa kali menjabat menteri pada kabinet yang dipimpin Presiden Soekarno. Jabatan resminya pada tahun 1966 adalah ialah Menteri Utama di bidang Ekuin.
Pada tahun 1973 beliau diangkat sebagai wakil presiden. Pada akhir masa jabatannya pada tahun 1978, Hamengku Buwono IX menolak untuk dipilih kembali sebagai wakil presiden dengan alasan kesehatan.
Selain Hamengku Buwono IX, sejumlah tokoh juga berperan penting dalam hadirnya Pramuka di Indonesia. Mereka di antaranya:
1. Ir. Soekarno
Presiden Soekarno merupakan salah satu tokoh Pramuka Indonesia yang lahir pada 6 Juni 1901. Ia berperan dalam menggabungkan puluhan gerakan kepanduan yang ada di Indonesia melalui Panitia Gerakan Pramuka yang didirikan bersama Sri Sultan Hamengkubuwono IX pada 9 Maret 1961.
Setelah itu, Presiden Soekarno merilis Keppres RI No. 238 tahun 1961, yang mengatur tentang Gerakan Pramuka. Dalam Keppres ini, Presiden Soekarno menetapkan bahwa segala kegiatan pendidikan kepanduan untuk pemuda akan ditangani oleh perkumpulan Gerakan Pramuka.
2. Prijono
Prof. Dr. Prijono lahir di Yogyakarta pada 20 Juli 1905. Saat menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Prijono ditunjuk sebagai salah satu anggota Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka, yang didirikan pada 9 Maret 1961 oleh Presiden Soekarno. Bersama dengan tiga anggota lainnya, Prijono bertanggung jawab dalam menyusun Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang kemudian diikuti dengan keluarnya Keputusan Presiden RI No. 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka.
3. Aziz Saleh
Tokoh Pramuka Indonesia selanjutnya adalah Abdul Azis Saleh, ia lahir pada 20 September 1914. Abdul Azis Saleh adalah seorang dokter dan politikus Indonesia yang pernah menjabat sebagai menteri di Kabinet Djuanda hingga Kabinet Dwikora I.
Pada tahun 1961, ketika Azis Saleh menjabat sebagai Menteri Koordinator Kompartemen Perindustrian Rakyat Indonesia, ia ditunjuk oleh Presiden Soekarno untuk menjadi anggota Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka bersama Sri Sultan HB IX, Prijono, dan Achadi.
4. Mochamad Achadi
Drs. Mohamad Achadi adalah tokoh Pramuka yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Transmigrasi, Koperasi, dan Pembangunan Masyarakat Desa dalam Kabinet Kerja II dari 18 Februari 1960 hingga 6 Maret 1962.
Selain itu, Achadi juga dipilih oleh Presiden Soekarno sebagai anggota Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Bersama dengan para tokoh sebelumnya, Achadi turut berperan dalam pengesahan Gerakan Pramuka pada 1961.