Polda Metro Akui Indeks Kemacetan Jakarta Mencapai 53 Persen

Laporan: Tri Setyo Nugroho
Sabtu, 12 Agustus 2023 | 15:11 WIB
Kemacetan di Jakarta (SinPo.id/ Ashar)
Kemacetan di Jakarta (SinPo.id/ Ashar)

SinPo.id -Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman mengakui indeks kemacetan di DKI Jakarta kian parah. Dia menyebut, angka indeks kemacetan di pertengahan tahun 2023 sudah mencapai 53 persen.

“Kemarin kalau nggak salah kalau diukur, coba dilihat badan statistik, kita indeksnya sudah di angka 53 persen,” kata Latif dikutip dari laman resmi Polri, Sabtu, 12 Agustus 2023.

Menurut Latif, indeks kemacetan Jakarta, diharapkan tidak melebihi angka 50 persen. Angka indeks kemacetan tahun ini naik drastis dibandingkan pada saat pandemi Covid-19 terjadi yang hanya menyentuh angka 35 persen.

“Coba liat pada saat Covid, hitungannya 35, ya kan begitu. Karena memang aktivitas ini, jadi jangan sampai memang harapannya jangan sampai lebih dari pada 50 persen,” jelasnya.

Menurut Latif, kemacetan yang ada disebabkan karena volume kendaraan yang kian meningkat. Selain itu aktivitas masyarakat juga jauh lebih meningkat.

“Ini memang volume kendaraan aktivitas kendaraan yang cukup tinggi dan aktivitas masyarakat dalam berkegiatan itu sangat tinggi juga,” terangnya.

Ditlantas Polda Metro Jaya, kata Latif, sudah mengusulkan pembagian jam kerja karyawan untuk mengurai kemacetan di Jakarta. Namun hingga kini usulan tersebut masih dibahas bersama Pemprov DKI Jakarta.

“Jadi memang volume yang sangat tinggi dan kegiatan dari pada kita mengantisipasi yang sudah kita sampaikan adalah pengusulan jam kerja. Ini masih menunggu keputusan dari bapak Gubernur,” jelasnya.

Selama usulan itu dibahas, lanjut Latif, pihaknya siaga menempatkan personel di titik dan jam rawan macet di Jakarta. Personel tersebut bertugas mengatur arus lalu lintas agar tidak terjadi penumpukan.

“Tetapi untuk saat ini yang paling sangat kita bisa laksanakan adalah penempatan seluruh anggota di titik-titik rawan. Kita memaksimalkan untuk betul-betul penempatan personel di titik-titik rawan,” pungkasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI