Diduga Hina Jokowi, Muncul Gerakan Nasional Tangkap Rocky Gerung
SinPo.id - Gerakan Nasional Tangkap Rocky Gerung akan menggelar aksi turun ke jalan. Upaya itu dilakukan setelah Rocky Gerung diduga menghina Presiden Joko Widodo.
"Dan hingga hari ini kita tetap berdiri kokoh, kita akan bergerak, bahkan tadi imbauannya aksi dilanjutkan, eskalasi ditingkatkan, hingga ditangkapnya Rocky Gerung," ujar Ketua Umum Barikade 98, Benny Rhamdani dalam konferensi pers di kantor Barikade 98, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis 10 Agustus 2023.
Gerakan Nasional Tangkap Rocky Gerung, berisikan 62 organisasi pendukung Presiden Jokowi. Gerakan ini juga diisi perkumpulan masyarakat lainnya. Aksi bernama Gerakan Nasional Tangkap Rocky Gerung ini, dilakukan di seluruh wilayah Indonesia, dengan pusatnya di Jakarta.
Sedianya, Gerakan Nasional Tangkap Rocky Gerung akan turun ke jalan pada hari ini, 10 Agustus 2023. Namun aksi ini ditunda untuk sementara. Keputusan itu diambil, guna menghormati menjelang perayaan HUT Kemerdekaan RI.
"Kita telah mengirimkan surat ke Mabes Polri tanda terimanya ada, tapi dengan berbagai pertimbangan dan pertimbangan ini datang dari kelompok masyarakat yang ada di Jakarta juga untuk melihat kondisi aman dalam memperingati hari HUT Kemerdekaan Indonesia ke-78 maka atas saran dan pandangan masyarakat kita hormati dan kita menundanya aksi tersebut, dan tetap kita akan laksanakan di bulan Agustus ini 2023," ujarnya.
Pernyataan Rocky Gerung terhadap Jokowi sendiri, kata Benny menimbulkan sentimen negatif publik. Pihak yang bereaksi atas ucapan Rocky ini, bukan hanya relawan, tapi juga elemen masyarakat lainnya di berbagai wilayah Tanah Air.
"Keonaran dan kegaduhan yang menimbulkan reaksi di berbagai daerah, Kalimantan, Dayak, kemudian Indonesia timur, Indonesia bagian tengah dan barat pasca ucapan (Rocky Gerung) itu bergerak," kata Benny.
Lebih lanjut, Benny mempertanyakan sikap dari pihak-pihak yang mempermasalahkan laporan polisi yang pihaknya buat terhadap Rocky Gerung. Padahal, kata dia, ini merupakan langkah terbaik dibanding melakukan tindakan-tindakan di luar hukum.
Menurut Benny, logika dalam perkara ini dengan seenaknya telah dibolak-balik oleh Rocky dan pendukungnya. Sehingga pihak yang benar pun bisa salah, begitu juga sebaliknya.
"Aneh tentunya jika ada pihak yang mempersoalkan laporan kita (terhadap Rocky Gerung). Di satu sisi mereka menjadi pemuja atas kebencian, caci maki dan hinaan. Tapi ketika kita ingin menguji apakah itu caci maki dan hinaan itu dibenarkan di negara hukum, kita menguji melalui prosedur hukum, kemudian mereka mempersoalkan kita," tandasnya Benny.