Demi Memudahkan Layanan Kepelabuhanan, PT LIB Luncurkan Aplikasi LIBAT

Laporan: Martahan Sohuturon
Kamis, 27 Juli 2023 | 21:59 WIB
Perusahaan mitra Kemenhub, PT Lintas Internasional Berkarya (LIB), meluncurkan aplikasi LIBAT. (SinPo.id/Dok. Istimewa)
Perusahaan mitra Kemenhub, PT Lintas Internasional Berkarya (LIB), meluncurkan aplikasi LIBAT. (SinPo.id/Dok. Istimewa)

SinPo.id - Perusahaan mitra Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam penyediaan dan pelayanan jasa kepelabuhanan, PT Lintas Internasional Berkarya (LIB), meluncurkan aplikasi LIBAT. 

Aplikasi ini merupakan sistem pelayanan yang terintegrasi dengan Inaportnet, sebuah platform digital yang digunakan oleh pelaku usaha di sektor kepelabuhanan. Dengan LIBAT, PT LIB dapat memberikan kemudahan pelayanan dan pencatatan kegiatan yang tertata dengan baik, tepat waktu, efisien, dan mudah diaudit. 

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub, Hendri Ginting, menerangkan LIBAT sebenarnya sudah berkembang sejak tujuh tahun lalu dengan tujuan memaksimalkan pengelolaan pelabuhan. Menurutnya, LIBAT bisa digunakan di pelabuhan umum, terminal khusus (Tersus), dan terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS).

"Sekarang dari rumah bisa menyampaikan data kapal. Seperti izin keberangkatan, izin kapal sandar, efisiensi waktu juga terjamin. Tentunya juga transparansi," ucap Hendri dalam acara launching LIBAT di Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim) pada Kamis, 27 Juli 2023.

Lebih lanjut, ia memyampaikan, LIBAT juga akan diluncurkan secara resmi di 151 pelabuhan yang ada di bawah naungan Dirjen Perhubungan Laut pada 2023 ini. Menurutnya, rata-rata untuk pelabuhan besar yang ada di Indonesia sudah menggunakan aplikasi tersebut.

"Sampai Juli ini sudah ada 40 pelabuhan kami yang menerapkan ini. Tinggal 111 pelabuhan lagi. Sampai September nanti target akan ada 60-an pelabuhan lagi bakal Go Live," ungkapnya.

Sementara, untuk Tersus dan TUKS total ada sekitar 2.000 lebih pelabuhan. Dengan aplikasi tersebut juga bisa mempermudah Badan Usaha Pelabuhan (BUP). Sehingga dengan aplikasi LIBAT lebih mudah dikontrol.

Salah satunya seperti Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Sehingga bisa menghindari kebocoran dan semakin bisa meningkatkan kemajuan daerah serta pendapatan daerah.

"Dalam setahun bisa menyumbang sampai Rp60 miliar," ucapnya.

DPR Apresiasi LIBAT

Sementara itu, Anggota Komisi V DPR RI, Irwan, juga mengapresiasi sistem LIBAT yang dikembangkan oleh PT LIB sebagai mitra Kemenhub dalam mendukung sistem Inaportnet. Sistem LIBAT merupakan sistem digital yang memudahkan komunikasi dan sharing informasi antara pelaku bisnis pelayaran di Indonesia.

Irwan menyampaikan hal ini dalam acara Go Live Sistem LIBAT. Irwan mengatakan bahwa sistem LIBAT sejalan dengan meningkatnya kegiatan pelayaran di Indonesia dan tantangan global serta digitalisasi yang telah menjadi kebutuhan dalam industri 4.0.

"Kami sebagai anggota dari Komisi V DPR RI yang bermitra dengan Kemenhub terus membahas dan mendiskusikan bagaimana bisnis pelayaran di Indonesia bisa terus berkembang dan berstandar internasional. Kegiatan pelayaran sendiri merupakan aspek penting dalam negara maritim seperti Indonesia yang bisa mempercepat pemerataan dalam pembangunan di negara yang kita cintai ini," ujar Irwan.

Irwan menambahkan bahwa sistem LIBAT bisa memberikan nilai efisien dan efektif dalam setiap kegiatan pelayaran yang ada. Sistem ini juga bisa mempercepat birokrasi pelayanan, memberikan pencatatan yang accountable dan auditable, sehingga tercipta ekosistem bisnis yang baik.

"Harapan kami sebagi mitra kerja Kementerian Perhubungan, bahwa sistem ini agar segera digunakan oleh setiap pelaku bisnis pelayaran yang ada di Indonesia dan terus dikembangkan dan dimultiplikasi ditempat lain sehingga tercipa industry 4.0 dalam bisnis pelayaran di Indonesia," tutur Irwan.

Irwan juga mengucapkan selamat kepada PT LIB atas Go Live Sistem LIBAT dan berharap sistem ini bisa menjadi contoh untuk perusahaan lainnya dalam menjalankan bisnis pelayaran di Indonesia.

Terhubung Inaportnet Kemenhub 

Direktur Utama PT LIB, Margo Sucipto menjelaskan aplikasi LIBAT akan memudahkan pengguna jasa. Karena sistem utama yang digunakan adalah Inaportnet milik Kemenhub RI.

Sehingga ketika pengguna jasa pengaspalan melakukan input data, maka akan langsung terkoneksi ke Inaportnet. "Sampai total tarif kapal akan langsung muncul. Di situ PNBP yang diterima negara akan diketahui. Semua transparan," bebernya.

Pihaknya juga akan terus berkomitmen dalam mendukung program-program pemerintah. Khususnya Dirjen Perhubungan Laut sebagai rekan kerja. Sehingga dunia pelayaran Indonesia terus berkembang dan memiliki standar internasional.

"Kami akan terus berkolaborasi dengan pemerintah demi memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna jasa pelayaran," tambahnya.

Sementara, Wali Kota Bontang, Basri Rase mengapresiasi peluncuran aplikasi LIBAT. Menurutnya ini adalah warna Kota Bontang yang terus berinovasi dalam bidang pelayanan. Bagaimanapun ini menjadi langkah baik. Misalnya dalam pengelolaan pelabuhan.

“Ini salah satu bukti jika Bontang ramah investasi,” kata dia.

Sebagai informasi, PT LIB juga menjadi Badan Usaha Pelabuhan (BUP) pemrakarsa konsesi pelabuhan. Hal ini berarti PT LIB melakukan feasibility study atau studi kelayakan dalam suatu wilayah konsesi untuk mengelola pelabuhan dengan standar internasional. Dalam melakukan studi kelayakan, PT LIB mengedepankan aspek lingkungan agar pengelolaan pelabuhan tidak merusak ekosistem sekitar.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI