Politisi PKS Soroti Dugaan Kecurangan Pelaksanaan PPDB 2023

Laporan: Tim Redaksi
Jumat, 21 Juli 2023 | 06:34 WIB
Ilustrasi sekolah (pixabay)
Ilustrasi sekolah (pixabay)

SinPo.id -  Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar) dari Fraksi PKS Faizal Hafan Farid berharap agar ada peninjauan ulang mengenai proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Pasalnya, PPDB dinilai banyak kekurangan sehingga memberikan dampak yang kurang baik bagi peserta didik.

Anggota Komisi II DPRD Jabar itu menduga, pada PPBD tahun ini diwarnai dengan banyaknya masyarakat yang membuat Kartu Keluarga (KK) dengan alamat dekat dengan sekolah favorit. Pembuatan KK itu hanya diperuntukan agar mempermudah anak-anaknya mendapatkan pendidikan atau sekolah yang diinginkan.

“Tak sedikit orang buat KK dekat sekolah padahal baru buat KK numpang sama KK rumah yang dekat dengan sekolah favorit, padahal dia tetap tinggal di keluarga aslinya yang jauh dari sekolah. Apa itu bukan kebohongan?” ungkap Faizal pada acara PKS Kabupaten Bekasi pada Selasa 18 Juli 2023.

Politisi PKS itu juga menuding ada beberapa pihak yang terlibat dalam pembuatan KK bohong tersebut. Pihak tersebut dinilai harus bertanggung jawab karena telah mencoreng proses PPDB yang berdampak negatif.

“Yang menutupi kebohongan ada banyak pihak seperti RT, RW, Camat, Dukcapil, pihak sekolah, pihak keluarga, pihak dinas. Nah ini pihak-pihak yang bertanggung jawab kebohongan sistem PPDB Zonasi,” katanya.

Tak hanya itu, dampak dari penyelenggaraan PPDB yang kurang baik akan memberikan efek kepada peserta didik. Di antaranya mendidik agar semua berkamuflase dan berbohong, dampak anak didik diajarkan berbohong jadi tidak berkah. Para orang tua berusaha memasukkan anaknya dengan cara berbohong.

Selain itu, para guru juga membantu proses administrasi berbohong murid dan orang tua, para pengelola sekolah juga menutup mata dari proses kebohongan publik secara bersama dan saling menutupi.

“Maka diharapkan ada perbaikan dan meninjau ulang penerapan sistem zonasi yang gagal mencetak murid pandai dan bermoral,” tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI