Komisi VIII DPR Wacanakan Pembentukan Panja Penyelenggaraan Haji

Laporan: Martahan Sohuturon
Senin, 17 Juli 2023 | 09:27 WIB
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka. (SinPo.id/DPR)
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka. (SinPo.id/DPR)

SinPo.id - Komisi VIII DPR RI mewacanakan pembentukan panitia kerja (panja) untuk mengevaluasi penyelenggaraan haji tahun ini

Panja ini akan menilai apa saja yang perlu diperbaiki untuk memberi rasa nyaman bagi para jamaah.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR Diah Pitaloka mengatakan poin-poin pembentukan panja sudah dipersiapkan dan sedang dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait. Meski begitu soal waktu pembentukan panja belum diungkapkan, mengingat DPR tengah menjalani masa reses saat ini.

"Belum tahu ini kan kita masih reses, tapi intinya kita pikirannya sama pingin bikin Panja evaluasi," kata Diah seperti dikutip Antara pada Minggu, 16 Juli 2023.

Dia bilang, urusan penyelenggaraan haji tak hanya tentang anggaran, pelaksanaannya juga perlu dipantau dan diperbaiki.

Saat ini sudah ada berbagai usulan yang diterima, jelas Diah, misalnya perbaikan manajemen SDM pendamping yang perlu pembagian waktu kerja mengingat butuh bekerja 16 jam di cuaca panas. Hal ini dikatakan bakal dikoordinasikan dengan Kementerian Agama.

"Karena Arab itu minimal suhunya saja sudah beda lah, kalau orang di situ tugasnya 16 jam kan harus aplusan lah, karena panas dan lain-lain," ucap dia.

Selain SDM, ada juga masukan tentang pemerataan fasilitas haji. Penyelenggara haji dinilai perlu membentuk divisi kontrol khusus buat memastikan kualitas seperti makanan dan air bagi para jamaah terjamin.

"Sehingga misalnya di hotel A catering-nya kurang memuaskan ya dari Kemenag ada LO-nya lah yang menyampaikan ke catering-nya. service-lah," ujar Diah.

Penyelenggara juga dirasa perlu mengevaluasi bantuan bagi jamaah lanjut usia, misalnya dari pihak keluarga yang lebih sehat agar bisa berangkat bareng. Penyelenggaraan haji pada 2024 dikatakan perlu mengukur berapa jamaah lansia yang perlu asistensi karena kondisi kesehatannya berbeda-beda.

"Biasanya kan orang tua dan anak antre bareng, kemarin (haji 2023 ini) ada yang berangkat bareng ada yang enggak. Pemisahan kuota padahal nomor urutnya beriringan. Nah banyak yang seperti itu, padahal kan itu kuota di bawahnya," kata dia.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI