Prabowo Bertekad Agar Indonesia Terhomat, Tak Direndahkan Bangsa Lain

Laporan: Khaerul Anam
Minggu, 16 Juli 2023 | 14:42 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (SinPo.id/ Ashar)
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (SinPo.id/ Ashar)

SinPo.id - Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto menyebut akan terus bertekad membangun Indonesia agar menjadi bangsa terhormat dan tidak dihina oleh bangsa lain.

Prabowo merasa tak rela saat bangsa Indonesia direndahkan pada masa kolonial Belanda. Mulanya, Prabowo menceritakan pengalaman dirinya saat masih muda ketika mengunjungi kolam renang di kawasan Manggarai. 

"Tahun 78 saya masuk, saya lihat di dinding, ini adalah kolam bekas Belanda ada satu prasasti tertutup lumut, saya tertarik apa di prasasti itu. Saya kaget di situ ada kata-kata dalam bahasa Belanda 'Honden En Irlander Forbodden', artinya anjing dan pribumi dilarang," kata Prabowo pada pidatonya di konsolidasi kader Gerindra se-Jakarta Timur, Minggu 16 Juli 2023.

"Kita-kita ini enggak boleh masuk kolam zaman Belanda karena kita lebih rendah dari anjing. Honden dulu baru Irlanden, saya saksi, saya lihat kok dianggap rendah," ujar Prabowo menambahkan.

Atas dasar itu, Prabowo bertekad untuk membangun bangsa Indonesia, agar rakyatnya tidak dihina dan direndahkan oleh bangsa lain.

"Demikian itu saya lihat dengan mata kepala saya sendiri. Jadi kalau ada yang tanya kenapa Prabowo begitu bertekad, begitu berhasrat, begitu keras kemauan dan kehendak untuk ikut membangun bangsa dan rakyatnya, itu sebabnya," ungkap Prabowo.

"Karena saya merasa bangsa saya tertindas, rakyat saya dihina, rakyat saya dianggap lebih rendah dari anjing. Saya tidak rela, saya ingin bangsa ini terhormat," imbuhnya.

Namun begitu, Prabowo menegaskan agar jangan menyimpan dendam atas dosa masa lalu bangsa lain terhadap Indonesia. Sebab, lanjut Prabowo, Indonesia adalah bangsa besar, yang selalu diajarkan untuk menebar kebaikan.

"Ajaran orang tua kita baik, ajaran kiai-kiai kita baik, ajaran semua agama yang ada di Indonesia mengajarkan kebaikan. Jangan benci, jangan dendam walaupun kita dihina seperti itu, saya tidak mengajak kita untuk kembali mereka, tidak," paparnya.

Lebih lanjut, Menteri Pertahanan itu merasa bersyukur pemerintah Belanda sudah menyampaikan permintaan maaf atas perbudakan yang dilakukan di Indonesia.

"Alhamdulillah sekarang pemimpin-pemimpin Belanda sadar apa yang mereka lakukan terhadap bangsa kita, rajanya sudah minta maaf, lumayan minta maaf. Kekayaan udah diambil dia minta maaf, oke. Ya lumayan, minimal minta maaf," tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI