Temuan ICW Soal Pengadaan Gas Air Mata, Polri: Ada Kesalahan Input

Laporan: Sigit Nuryadin
Sabtu, 15 Juli 2023 | 16:52 WIB
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan (SinPo.id/ Ashar)
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan (SinPo.id/ Ashar)

SinPo.id - Mabes Polri angkat bicara terkait temuan Indonesia Corruption Watch (ICW) soal kelebihan bayar pengadaan pepper projectile launcher atau pistol peluncur merica untuk Polda Metro Jaya. 

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyebut ada kesalahan dalam proses memasukkan data terkait volume pengadaan 187 pepper projectile launcher oleh Polri pada 2022.

Menurut dia, seharusnya jumlah pengadaan pepper projectile launcher yang dimasukkan ke LPSE sebanyak 1.857 unit. Akan tetapi yang diinput hanya 187 unit.

"Kelebihan bayar itu ada kesalahan input, kesalahan input mestinya 1.857 terinput 187. Nah itu ya sehingga ada pemberitaan kelebihan bayar,” kata Ramadhan dalam keterangannya dikutip Sabtu, 15 Juli 2023

Ramadhan menegaskan, lantaran kesalahan input pengadaan itu membuat ada selisih angka yang besar. Kesalahan input itu terjadi di Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Namun, kata dia, kini kesalahan itu sudah diperbaiki.

“Ini kesalahn input di SIRUP ya, di Sistem Informasi rencana umum pengadaan SIRUP LKPP. Jadi kesalah input yang mestinya ada 187, tapi itu telah diperbaiki ya. Ini bisa dilihat di aplikasi LKPP,” tuturnya. 

Sebagai informasi, peneliti ICW Wana Alamsyah menyebut Polri melakukan pengadaan perlengkapan gas air mata yang disebut pepper projectile launcher sebanyak 187 unit. Perlengkapan tersebut merupakan pistol dengan peluru bulat berisi zat kimia yang bisa berefek pedih di mata. Wana mengatakan untuk pengadaan tersebut, Polri membuka tender dengan anggaran Rp49,86 miliar.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI