Koran Sin Po, 12 Juli 1930

Satoe philosoof Tionghoa tentang Hao.

Laporan: Sinpo
Rabu, 12 Juli 2023 | 08:26 WIB
Koran Sin Po, 12 Juli 1930 (Monash University/SinPo.id)
Koran Sin Po, 12 Juli 1930 (Monash University/SinPo.id)

ANTARA begitoe banjak orang-orang Tionghoa jang beladjar di sekola-sekola tinggi Barat, sedikit sekali jang perhatiken dan jakinken philosophie Barat. Salah satoe katjoeali ada Dr. W. S. Chang, jalah Ph. D. (Michigan) dan D. Phil (Oxon), penoelis dari „The development, signifi[1]cance and some limitations of Hegel’s Ethical Teaching”.

Dalem ini boekoe tentang* Hegel, Dr. Chang ada bitjaraken djoega soeal ”hao” dan ini bagian dari Dr. Chang poenja boekoe menoeroet J. A. Smith „deserve respectful attention". Hegel ada bilang bahoea biasa[1]nja orang toea lebih tjinta anak dari anak pada orang toea; ini Dr. Chang anggep tida betoel boeat di Timoer dan teroetama boeat di Tiongkok.

„Hao” jalah katjintahan pada orang toea di Tiongkok ada ka[1]loear dari soember hati dan tida kenal itoeng-beritoeng. Di Barat sang anak penoe critiek terhadep pada iapoenja orang toea, tapi di Tiongkok critiek diam se[1]bab dibandjirin oleh perasahan tjinta jang lebih besar.

(„In the Orient, the attitude of children towards their parents is dominated by a sense of piety and gratitude; the idea of „efficiency” is not taken into account”,p. 123).

Hati jang menjinta tida minta balesan, tjinta jang toeloes me[1]ngasi zonder minta.......... bajaran. Dr. Chang sanget boleh djadi ada orang demikian, tapi anak jang be[1]gitoe „oe hauw” di ini djeman soe[1]sa dikatemoeken.

Lagian kaloe tjinta jang toeloes tida maoe „bajaran”,baek boekan sadja fihak anak oendjoek ini ma[1]tjem tjinta pada fihak orang toea, tapi djoega sebaliknja. orang toea haroes oendjoek itoe terhadep pada sang anak.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI