Batik Ecoprint, Upaya Melestarikan Budaya Sembari Menjaga Alam

Laporan: Rias Audis
Selasa, 11 Juli 2023 | 09:59 WIB
Batik ecoprint (SinPo.id/ Kemenag Sidoarjo)
Batik ecoprint (SinPo.id/ Kemenag Sidoarjo)

SinPo.id - Sesuai namanya, ecoprint berasal dari kata eco atau ekosistem yang berarti lingkungan hayati atau alam dan print artinya cetak. Batik Ecoprint merupakan sebuah produk batik yang menggunakan bahan alam.

Secara singkat batik ecoprint adalah membatik dengan sistem menjiplak dedaunan dan kemudian merebusnya. Hal ini juga dilakukan para pebatik, maka lahirlah istilah ecoprint.

Pembuat batik ecoprint, Yeti Kusmayati mengatakan, batik ecoprint merupakan caranya melestarikan budaya sekaligus menjaga alam, karena tinta (malam) yang dibuat dari bahan alami. Sebelum membuat batik ecoprint, dia juga sempat membuat batik cetak, dan tulis.

"Saya mengombinasikan warisan Nusantara ke dalam ecoprint, ke dalam batik (yang merupakan) warisan Nusantara," ujar Yeti kepada SinPo.id saat ikuti bazaar di kawasan Senayan.

Selain baju dan kain, Yeti juga memproduksi pakaian, tas, dan aksesoris berbasis ecoprint. Kata dia, perbedaan ecoprint dengan batik ada pada bahan pembuatan corak atau motif yang digunakan.

"Batik adalah kain bergambar atau bermotif dibuat secara khusus menggunakan bahan bernama 'malam' yang dicairkan melalui tungku untuk kemudian digoreskan pada kain. Sedangkan ecoprinting proses pembuatannya dengan air tawas dan dedaunan, sehingga bisa mendapatkan motif-motif yang unik dan tentunya ramah lingkungan." paparnya.

Menurut Yeti, batik ecoprint di Indonesia saat ini sudah mulai banyak diproduksi. Batik yang menghasilkan motif  lebih modern ini banyak diproduksi oleh UMKM.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI