Pengamat: Dukung Prabowo Sebagai Presiden adalah Pilihan Sangat Masuk Akal bagi Jokowi
SinPo.id - Peneliti dari Indikator Politik Indonesia (IPI) Bawono Kumoro menilai bahwa mendukung Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto sebagai Presiden RI selanjutnya merupakan pilihan pilihan politik sangat masuk akal bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Meskipun pernah menjadi rival pada dua pemilihan presiden (pilpres) sebelumnya, menurutnya, Prabowo telah membuktikan kinerja dan dedikasi tingga, serta kepemimpinan selama menjadi Mengan di pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin
"Pilihan untuk memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai presiden mendatang paling pantas meneruskan program pembangunan Presiden Joko Widodo merupakan pilihan politik sangat masuk akal bagi Presiden Joko Widodo," kata Bawono lewat pesan singkat pada Senin, 10 Juli 2023.
Ia menyampaikan, Jokowi terhitung telah tiga kali memanggil Prabowo untuk berbincang dan makan siang bersama dalam kurun waktu sebulan terakhir.
Menurutnya, langkah Jokowi ta terhitung cukup sering untuk memanggil dan berbincang akrab dengan Prabowo itu telah mencuri perhatian publik.
Bawono memandang, langkah itu pun sulit memungkiri pandangan publik bahwa kedua tokoh sangat memiliki kedakatan baik secara personal maupun politik.
"Di berbagai kesempatan kegiatan kenegaraan Presiden hampir selalu mengajak Prabowo notabene anak buah beliau di kabinet. Apakah kebersamaan ini bisa dilihat sebagai kode keras dari Presiden mengenai siapa paling diharapkan dapat menjadi presiden selama lima tahun mendatang? Bisa saja hal itu demikian ditafsirkan," katanya.
Ia melanjutkan, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) sekaligus bakal capres PDIP Ganjar Pranowo terlihat sangat berada di bawah dominasi PDIP dalam setiap gerak langkah politik usai dideklarasikan sebagai bakal capres 2023 secara resmi beberapa waktu lalu.
Bahkan, Ganjar di hampir setiap kesempatan acara internal PDIP berulang kali ditegaskan sebagai petugas partai oleh ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Bawono menengarai hal itu membuat Jokowi merasa tidak memiliki ruang terlalu luas untuk dapat ikut mempengaruhi Ganjar serta mengakomodasi kepentingan-kepentingannya bila kelak terpilih menjadi Presiden.
"Termasuk juga memastikan apakah berbagai capaian pembangunan selama hampir 10 tahun ini akan dilanjutkan oleh Ganjar Pranowo apabila kelak terpilih sebagai presiden?" kata Bawono.
"Atau jangan-jangan nanti sebagai presiden Ganjar Pranowo akan lebih berada di bawah kekuasaan Megawati lantaran disematkan label petugas partai tadi?" imbuhnya.
Ia menambahkan, kendali PDIP atau Megawati yang terlalu dominan terhadap Ganjar itulah yang mendorong Jokowi menunjukkan kecenderungan untuk lebih memberi dukungan politik kepada Prabowo.