Jerman Jadi Negara Idola Penempatan Pekerja Migran Indonesia
SinPo.id - Kepala BP2MI, Benny Rhamdani, mengatakan Jerman menjadi negara idola yang diinginkan PMI. Hal tersebut lantaran Jerman memiliki UU Ketenagakerjaan yang berpihak kepada para pekerja. Terlebih lagi, upah di Jerman paling tinggi dibandingkan negara lain penempatan PMI.
“Jerman menjadi idola untuk skema G to G, karena UU ketenagakerjaan yang berpihak pada negara asing dan menyediakan gaji relatif tinggi,” ujarnya.
Pernyataan itu disampaikan saat melepas sebanyak 13 PMI dalam program G To G untuk sektor perawat. Mereka berangkat ke negara penempatan Jerman untuk sektor kesehatan.
Menurut Benny, penempatan kerja seperti itu harus digelorakan. Karena, mimpi anak-anak muda bangsa Indonesia yang ingin bekerja ke luar negeri menjadi kenyataan.
"Mimpi yang harus menempuhnya dengan cara-cara yang resmi, UUD 1945 Pasal 27 jelas menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pekerjaan dan kehidupan yang layak. Itu hak tugas negara adalah memfasilitasi negara kepada rakyat," ucapnya.
Dia menyebut kerja-kerja yang dilakukan PMI di luar negeri tidak bisa dianggap remeh. Terlebih, mereka adalah pahlawan devisa untuk kas negara.
"Kita tidak menginginkan ada pihak yang menghinakan PMI, bahkan sampai memandang remeh. Seluruh aparat negara harus memiliki mindset yang baru, bahwa kita sebagai aparatur negara hadir di negara ini melayani PMI," imbuhnya.
Benny berencana akan membuka skema manufaktur dan finishing di Jerman. Seperti dalam program G To G di Korea Selatan (Korsel). Namun, hal tersebut masih dalam pembahasan.
"Ini masih kita dorong, dan akan melakukan pembahasan dengan negara yang bersangkutan, kami akan memperjuangkan tidak hanya skema perawat, tapi juga finishing dan manufaktur," tuturnya.