Presiden Prancis Minta Pengunjuk Rasa untuk Tertib
SinPo.id - Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyerukan ketertiban dan ketenangan kepada seluruh pengunjuk rasa. Imbauan itu disampaikan sebagai upaya untuk mengatasi akar dari kerusuhan yang terjadi selama beberapa hari di seluruh Prancis. Unjuk rasa dipicu karena pembunuhan seorang remaja laki-laki berusia 17 tahun oleh polisi.
Namun, petugas polisi yang dituduh menembak mati remaja bernama Nahel Merzouk tersebut, telah ditahan atas tuduhan pembunuhan yang disengaja. Bahkan seorang hakim di Versailles pada hari Kamis menolak permintaan pembebasannya sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut.
"Kita semua menjalani momen penting dalam kehidupan bangsa kita. Prancis sekarang membutuhkan ketertiban, ketenangan, persatuan, dan kemudian bekerja untuk mencari tahu lebih dalam penyebab dari apa yang terjadi," kata Macron di selatan kota Pau di tepi Pyrenees, dilansir dari Fox News, Jumat 7 Juli 2023.
Meski demikian, ia tidak membahas lebih jauh terkait penyebab itu, dan menyalahkan orang tua dari pengunjuk rasa di bawah umur, serta jejaring sosial termasuk TikTok dan Snapchat karena memicu kekerasan yang menyebar ke sekitar 500 kota besar dan kecil di Prancis.
Sementara beberapa aktivis, bersama dengan penduduk lingkungan berpenghasilan rendah tempat peristiwa itu dimulai, mengatakan bahwa pembunuhan itu adalah bukti terbaru dari kebrutalan polisi yang sistematis dan diskriminasi rasial yang tidak pernah ditangani di Prancis.
Karena seperti yang diketahui, kerusuhan tersebut berawal dari tewasnya seorang remaja berusia 17 tahun bernama Nahel Merzouk. Remaja Prancis yang berlatar belakang Aljazair tersebut, ditembak mati oleh seorang petugas polisi saat pemberhentian lalu lintas minggu lalu.

