Harga Jagung Meroket, Pemerintah Belum Impor

Laporan: Tim Redaksi
Jumat, 07 Juli 2023 | 02:41 WIB
Ilustrasi ayam (Pixabay)
Ilustrasi ayam (Pixabay)

SinPo.id -  Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan tidak akan membuka keran impor jagung untuk sektor pakan ternak ini, kecuali untuk sektor industri. Dia menampik harga jagung untuk pakan saat ini mahal. Kata dia, adanya kenaikan harga jagung untuk pakan adalah hal yang lumrah. 

"Enggak ada impor jagung kecuali untuk industri. Harga pakan gak mahal. Naik dikit saja," ujarnya pada Kamis 6 Juli 2023. 

Menurut dia, ketika harga jagung masih di ambang Rp 6.000 per kilogram bukan hal yang urgent. "Sekarang kan masih 5 ribu 6 ribu. Tahun lalu kan sudah disubsidi itu sampai 1.500 per kilogram," ujarnya. 

Berdasarkan pemantauan, kata dia, harga ayam potong sudah di harga Rp 29 ribu per kilogram. Sedangkan untuk telur di banderol Rp 28 ribu per kilogram.

"Itu sudah normal. Kalau dijual lebih murah lagi ya rugi lah," tuturnya

Sementara itu, Sekertaris Jenderal Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Muchlis Wahyudi mengatakan mahalnya harga ayam potong karena harga pakan yang mahal. Dia mengungkapkan sejak dua bulan terakhir, harga pakan itu naik sampai 30 persen. 

Menurut dia, harga jagung yang meroket mempengaruhi komponen pakan ternak. Jagung mengambil porsi 60 persen dari bahan baku pakan ternak. Sedangkan jika mensubtitusi jagung pun tidak akan mampu menekan harga pakan.

"Saat ini jika ditotal harga pakan itu mencapai Rp 9.500 per kilogram. Karena kalau pakai gandum ataupun sorgum ya memang sudah pakai itu juga untuk campuran. Memang mestinya pemerintah segera melakukan cara agar jagung ini bisa turun harganya," tambahnya

BERITALAINNYA
BERITATERKINI