Jokowi Ajak Pengusaha Australia Investasi di Indonesia

Laporan: Khaerul Anam
Selasa, 04 Juli 2023 | 11:37 WIB
Presiden Joko Widodo (Sinpo.id/BPMI Setpres)
Presiden Joko Widodo (Sinpo.id/BPMI Setpres)

SinPo.id -  Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak para pengusaha Australia untuk berinvestasi di Indonesia. Menurutnya, Indonesia memiliki sejumlah sektor prioritas berpotensi tinggi bagi investor.

Hal ini diungkapkan Jokowi saat melakukan pertemuan dengan para CEO perusahaan-perusahaan Australia di Ruang Pertemuan Cambridge, Hotel Shangri-La, Sydney, pada Selasa, 4 Juli 2023.

“Indonesia memiliki potensi tinggi sebagai tujuan investasi dengan kekayaan sumber daya alam, bonus demografi, pasar yang besar, stabilitas ekonomi dan politik yang terjaga,” kata Jokowi dalam keterangannya, Selasa, 4 Juli 2023.

Jokowi membeberkan, sektor prioritas pertama yakni dalam bidang hilirisasi industri. Jokowi menuturkan bahwa Indonesia dan Australia memiliki potensi besar untuk berintegrasi dalam mengembangkan industri baterai mobil listrik.

“Indonesia sudah targetkan untuk mulai produksi baterai EV tahun depan, serta produksi 1 juta mobil listrik dan 3,2 juta motor listrik di tahun 2035,” ujarnya.

Selain itu, mantan Walikota Solo itu menyebut Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam sektor energi hijau. Indonesia memiliki potensi besar sebanyak 434 gigawatt dalam bidang energi baru terbarukan dari angin, air, panas bumi, biofuel, dan surya.

“(Saat ini) tengah dibangun 30 ribu hektare green industrial park,” tuturnya.

Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan bahwa saat ini pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan konsep kota pintar berbasis hutanl dan alam mulai dilakukan. Menurutnya peluang investasi pada beberapa sektor di IKN terbuka lebar bagi para investor.

“Nilai investasinya capai 25 miliar USD yang sangat terbuka, baik di sektor Pendidikan, Kesehatan, energi, dan lainnya,” ucap Jokowi.

Terakhir, pada sektor pendidikan dan kesehatan, Jokowi meyakini potensi investasi bagi para investor juga sangat tinggi.

“Jumlah penerimaan mahasiswa, meningkat sekitar 20 persen setiap tahunnya. Hampir 2 juta orang Indonesia, masih pergi berobat di luar negeri. Sebuah peluang besar bagi investasi di bidang ini,” tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI