Presiden Jokowi Ingatkan Menteri Waspada Potensi Krisis Global
SinPo.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepada seluruh jajarannya di Kabinet Indonesia Maju untuk tetap waspada dalam menghadapi situasi global yang masih tidak stabil.
Hal itu diungkapkan Jokowi saat memimpin sidang Kabinet Paripurna mengenai Laporan Semester I Pelaksanaan APBN Tahun 2023 di Istana Negara, Jakarta.
“Berbagai lembaga internasional memprediksi perlambatan ekonomi global. Ini juga harus betul-betul kita lihat IMF memberikan angka 2,8 persen, World Bank memberi angka 2,1 persen, dan OECD 2,6 persen. Dan juga kenaikan tingkat suku bunga global ini hati-hati, inflasi global juga masih relatif tinggi,” kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 3 Juli 2023.
Jokowi mengingatkan seluruh jajarannya untuk waspada terhadap potensi krisis dengan mengutamakan kepentingan masyarakat dan nasional. Ia mengimbau jajarannya untuk dapat mengantisipasi dan memproyeksikan agar pendapatan negara tidak terganggu.
“Kalau kita lihat penerimaan pajak tidak setinggi tahun lalu, penerimaan kepabeanan dan PNBP juga terpengaruh karena harga komoditas yang tidak setinggi tahun lalu. Oleh sebab itu kita agar paham risiko dan semuanya harus kita kelola sebaik mungkin,” ujarnya.
Selanjutnya, mantan Walikota Solo itu juga mengingatkan untuk memastikan pertumbuhan ekonomi tumbuh positif di semester kedua. Selain itu, ia juga menekankan untuk terus menjaga inflasi di daerah dan pastikan capaian investasi sesuai target.
“Jaga inflasi di daerah dan pastikan capaian investasi sesuai target, ini kunci. Kemudian untuk pangan pastikan ketersediaan pupuk tepat sasaran. Dan jaga stabilitas moneter dan stabilitas sektor perbankan ini juga sangat penting,” paparnya.
Lebih lanjut, Jokowi mengimbau agar para menteri dapat memaksimalkan realisasi belanja APBN dan APBD tahun 2023 untuk diprioritaskan dalam produk dalam negeri. Jokowi juga meminta jajarannya agar tetap fokus dalam hilirisasi industri dan pembangunan infrastruktur energi terbarukan.
“Lihat dan kaji program yang dalam APBN belum berjalan, apa penyebab dan bagaimana kelanjutannya. Dan yang paling penting ini perlu saya tekankan hati-hati untuk pembelian barang-barang,” tandasnya.