Timwas Haji DPR Minta Pemerintah Evaluasi Mashariq Secara Menyeluruh
SinPo.id - Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI Hamid Noor Yasin meminta pemerintah mengevaluasi mashariq atau penyedia layanan haji bagi jemaah Indonesia secara menyeluruh. Sebab, ada sejumlah layanan haji yang terganggu dan tidak terpenuhi.
Hamid menyampaikan sejumlah layanan haji yang terganggu dapat dilihat dari banyaknya jemaah tidur di luar tenda di tengah kondisi cuaca panas yang mencapai suhu 42 derajat Celsius. Sehingga, mereka mengalami kekurangan minum, makan, kekurangan kebutuhan air untuk mandi, cuci, dan kakus.
"Komitmen tidak dilaksanakan dengan baik oleh mashariq sehingga banyak jamaah haji Indonesia yang terlunta-lunta dan tersiksa,” kata Hamid dalam keterangan tertulis, Jakarta, Senin, 3 Juni 2023.
Menurut dia, mashariq sebagai tim pelayanan haji dari Arab Saudi yang saat ini tidak memenuhi komitmen dalam memberi layanan yang baik selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) berdampak pada ketidaknyamanan yang dirasakan banyak jemaah haji Indonesia.
Dia memandang ke depan penambahan kuota haji harus dibarengi dengan penambahan sarana, prasarana pendukung, infrastruktur, dan fasilitas haji yang memadai, terutama di Armuzna.
"(Permintaan penambahan kuota haji ke Arab Saudi) harus dibarengi dengan penambahan sarana prasarana pendukung, infrastruktur, dan fasilitas haji yang memadai, terutama di Armuzna agar peristiwa penumpukan jamaah, kekurangan tempat tenda, kekurangan makan, kekurangan minum, dan kekurangan air tidak terjadi," ucap dia.
Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan sejumlah masalah yang dihadapi jemaah haji Indonesia selama beribadah haji 1444 H. Khususnya, saat di Muzdalifah dan Mina kepada Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Taufiq F Al Rabia.
"Menag menemui secara khusus Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Taufiq sebelum mengikuti perayaan atas selesainya penyelenggaraan haji 1444 H," kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief.
Beberapa masalah yang disampaikan, di antaranya, terkait dengan sanitasi di sejumlah maktab atau ruang-ruang di tenda yang dihuni jamaah haji Indonesia yang sangat buruk. Air bersih di dapur di sejumlah maktab diketahui tidak keluar yang berakibat pada keterlambatan penyiapan makanan dan distribusi.
"Semua masalah yang terjadi di Muzdalifah dan Mina disampaikan ke Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi karena hal itu menjadi tanggung jawab mashariq," kata Hilman.