Tingkatkan Keamanan di Wilayah Perbatasan Belarus, Polandia Kerahkan Ratusan Polisi

Laporan: Galuh Ratnatika
Senin, 03 Juli 2023 | 12:48 WIB
Polandia akan mengirim 500 polisi untuk meningkatkan keamanan di perbatasannya dengan Belarus. (SinPo.id/AP)
Polandia akan mengirim 500 polisi untuk meningkatkan keamanan di perbatasannya dengan Belarus. (SinPo.id/AP)

SinPo.id - Polandia akan mengirim 500 polisi untuk meningkatkan keamanan di perbatasannya dengan Belarus. Hal itu dilakukan dalam rangka mengatasi peningkatan jumlah migran yang menyeberang, serta potensi ancaman setelah kelompok tentara bayaran, Wagner, pindah ke Belarus.

"Karena situasi tegang di perbatasan dengan Belarusia, saya telah memutuskan untuk memperkuat pasukan kami dengan 500 petugas polisi Polandia dari unit pencegahan dan kontra-terorisme," tulis Menteri Dalam Negeri Polandia, Mariusz Kaminski, di akun Twitternya, dilansir dari VoA, Senin 3 Juli 2023.

Ia menjelaskan bahwa nantinya, ratusan pasukan dari pihak kepolisian Polandia tersebut, akan bergabung dengan 5 ribu penjaga perbatasan dan 2 ribu tentara dalam mengamankan perbatasan.

Sebelumnya, Polandia menuduh Belarus secara artifisial telah menciptakan krisis migran di perbatasan sejak tahun 2021, dengan menerbangkan orang-orang dari Timur Tengah dan Afrika untuk melintasi perbatasan.

Terlebih Penjaga Perbatasan Polandia mengatakan 187 orang mencoba menyeberang ke Polandia dari Belarusia secara ilegal pada hari Sabtu, dan jumlahnya terus bertambah dalam beberapa bulan terakhir.

Di samping itu, Wakil Menteri Koordinator Layanan Khusus Polandia, Stanislaw Zaryn, mengatakan bahwa kehadiran pasukan keamanan dalam jumlah yang lebih besar juga merupakan tanggapan atas pemindahan tentara bayaran kelompok Wagner ke Belarusia.

"Masih menjadi masalah analisis dan hipotesis apakah kelompok Wagner akan terlibat dalam mendestabilisasi Polandia dan juga akan aktif mengoordinasikan rute migrasi," kata Zaryn.

"Kami menganggap Wagner tidak pergi ke Belarusia untuk memulihkan diri, tetapi untuk menjalankan misi. Misi ini dapat ditujukan ke Polandia, atau bisa juga untuk melawan Lituania atau Ukraina," imbuhnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI