Ace Hasan Ungkap Sejumlah Temuan Timwas Haji DPR Selama di Armuzna

Laporan: Galuh Ratnatika
Senin, 03 Juli 2023 | 12:19 WIB
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI sekaligus Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR, Ace Hasan Syadzily. (SinPo.id/Dok. Pribadi)
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI sekaligus Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR, Ace Hasan Syadzily. (SinPo.id/Dok. Pribadi)

SinPo.id - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI sekaligus Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR Ace Hasan Syadzily mengungkapkan sejumlah temuan terkait dengan pelaksanaan haji di 2023 ini. Menurutnya, sejumlah temuan itu nantinya akan dievaluasi secara total.

Dia berkata, hal pertama yang dikritisi adalah penyedia layanan haji dari Arab Saudi (Masyariq). Ia menilai layanan masyariq itu tidak memenuhi komitmen selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Terutama berkaitan dengan kapasitas tenda dan kamar mandi.

"Kami banyak menemukan jemaah yang tidak tertampung dalam tenda di Mina. Termasuk kapasitas kamar mandi yang jauh dari kebutuhan jemaah haji Indonesia," kata Ace, dikutip pada Senin 3 Juli 2023.

"Ditambah lagi manajemen penempatan jemaah saat kedatangan yang sangat amburadul dan acak-acakan. Ditemukan banyak antar jemaah rebutan tenda," imbuhnya.

Kemudian, ia menyoroti distribusi asupan makanan bagi jemaah haji saat di Mina. Pasalnya, dia menilai distribusi makanan terkesan tidak terorganisir atau acak-acakan, sehingga banyak jemaah yang kelaparan dan kelelahan.

"Kedua, keterlambatan makanan selama di Mina bagi jemaah. Banyak jemaah yang belum mendapatkan konsumsi di saat mereka membutuhkan makanan di tengah suasana kecapekan dan letih. Manajemen distribusi makanan juga acak-acakan," ungkapnya.

Selain itu, kata Ace, jumlah kamar mandi di tenda Mina dan Arafah juga masih sangat terbatas dan jauh dari kapasitas jumlah jamaah haji. Hal itu mengakibatkan antrean panjang dalam penggunaan toilet. Sehingga ke depannya, jumlah toilet harus lebih diperhatikan.

Yang keempat, adalah soal akomodasi atau transportasi jamaah haji. Ia menilai transportasi jamaah haji selama di Armuzna tidak terkelola dengan baik. Terlebih kasus telantarnya jamaah di Muzdalifah, menurutnya juga merupakan kesalahan fatal.

"Kasus bus Taradudi yang membawa jemaah dari Muzdalifah ini salah satu kesalahan fatal dari manajemen pergerakan jemaah yang tidak disiapkan mitigasinya. Padahal kami sudah ingatkan pada saat rapat persiapan Armuzna," tandasnya.

Terakhir, Ace menilai bahwa penyediaan fasilitas terhadap Lansia seperti kursi roda dan golf car, juga tidak optimal. Oleh karena itu, pemerintah harus meninjau ulang Masyariq, dan menyampaikan protes keras kepada pemerintah Arab Saudi atas pelayanan masyariq yang bermasalah. Karena pelaksanaan haji tahun ini dinilai banyak kekurangan.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI