Indonesia Ajak Australia Kembangkan Pabrik Pembuatan Baterai Kelas Dunia

Laporan: Galuh Ratnatika
Minggu, 02 Juli 2023 | 11:57 WIB
Presiden Joko Widodo saat menjajal motor listrik (SinPo.id/ Reuters)
Presiden Joko Widodo saat menjajal motor listrik (SinPo.id/ Reuters)

SinPo.id - Dalam rangka mewujudkan ekonomi hijau melalui penggunaan kendaraan listrik, Indonesia hingga kini masih terus berupaya untuk menjadi pusat produksi baterai dan kendaraan listrik global. Namun, Indonesia membutuhkan bantuan Australia untuk mewujudkan ambisi tersebut.

“Sejak COVID, ada diskusi di Indonesia tentang bagaimana memanfaatkan peluang besar kendaraan listrik ini,” kata Dr Arianto Patunru dari Australian National University, dilansir dari ABC, Minggu 2 Juli 2023.

Indonesia sendiei merupakan penghasil bijih nikel terbesar di dunia, dan nikel dengan kemurnian tinggi adalah komponen kunci dalam banyak baterai kendaraan listrik. Tetapi saat ini, pemeri tah telah melarang ekspor bahan mentah tersebut untuk mendapatkan nilai tambah.

Meski demikian, Indonesia juga perlu mengimpor mineral penting lainnya yang tidak diproduksi secara lokal, seperti lithium yang juga digunakan dalam baterai EV yang dimiliki Australia.

“Indonesia memiliki banyak sekali nikel seperti halnya Australia, tetapi kami tidak memiliki litium. Indonesia perlu berkolaborasi dengan negara lain, salah satunya adalah Australia," kata Dr Patunru.

Guna mewujudkan kerja sama tersebut, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akan memulai perjalanan tiga hari ke Australia pada hari Senin, dan kolaborasi untuk pengembangan industri baterai kelas dunia tampaknya akan menjadi agenda saat Presiden Jokowi tiba di Sydney.

"Saya senang menyambut teman saya Presiden Widodo ke Australia. Ini akan menjadi pertemuan keempat kita bersama. Sebagai salah satu tetangga terdekat kami, Australia sedang membangun kerja sama yang luas dengan Indonesia di bidang iklim, pembangunan ekonomi, pendidikan, dan masalah keamanan regional," kata Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese.

Sebelumnya, Para menteri dan pemimpin bisnis Indonesia, termasuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, telah berulang kali menyuarakan keinginan untuk bermitra dengan Australia dalam mengimpor lithium.

“Di depan pengusaha lithium, saya ingin mengatakan bahwa Australia adalah kandidat terbaik dan mitra potensial kami untuk mengembangkan industri baterai EV karena setengah dari lithium dunia ada di negara kanguru,” ungkapnya saat berkunjung ke Australia pada awal tahun 2023.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI