Simbol Keakraban Jokowi Dengan Prabowo
Kode mendukung sebagai Presiden selanjutnya ?
SinPo.id - Keakraban Presiden Joko Widodo dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kembali diperlihatkan saat menyaksikan laga Timnas Indonesia melawan Argentina si Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) dua pekan lalu. Keakraban itu sudah lama terjalin dalam sejumlah momen kenegaraan lain, dalam beberapa momen Prabowo juga dekat dengan keluarga Jokowi. Di antaranya sikap Gibran yang membawa timnya dalam pertemuan mendukung Prabowo Subianto beberapa waktu lalu.
Sejumlah pengamat politik menilai kedekatan itu diartikan sebagai kode Jokowi mendukung Prabowo sebagai Presiden selanjutnya.
"Apakah kebersamaan ini bisa dilihat sebagai kode keras dari Presiden mengenai siapa paling diharapkan dapat menjadi presiden selama lima tahun mendatang? Bisa saja hal itu demikian ditafsirkan," kata pengamat Politik, Bawono Kumoro
kepada Sinpo.id belum lama ini.
Bawono menyebut kedekatan antara Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto terlihat dalam kunjungan Papua dan Kalimantan Selatan beberapa bulan lalu.
“Setelah itu kebersamaan kedua tokoh saat melakukan penanaman Mangrove di Jakarta bulan lalu juga memperoleh atensi publik," kata Bawono menambahkan.
Ia meyakini Jokowi lebih memilih Prabowo untuk jadi penerusnya di Pilpres 2024, meski PDI Perjuangan tempat Jokowi bernaung, sudah memilih Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
"Karena itu bukan tidak mungkin preferensi politik Presiden Joko Widodo dalam hal bakal calon presiden mendatang tidak sama dengan pilihan politik dari PDI P," kata Bawono menganalisa.
Kedekatan Presiden Jokowi dengan Prabowo dibenarkan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut kedekatan mereka bukan lagi sekadar teman dalam kabinet, melainkan hubungan persahabatan.
"Kedekatannya kan kita bisa lihat sendiri beliau berdua itu kalau kata anak-anak milenial Gen Z itu 'bestie'. Bukan lagi sekadar teman dalam kabinet, atau dalam politik, tapi sahabat sebagai tokoh bangsa," kata Habiburokhman awal pekan lalu.
Ia menyebut Prabowo dan Jokowi memiliki hati dan pikiran yang sama, khususnya dalam membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar dan berjaya.
"Jadi sebagai sesama tokoh bangsa karena ada satu frekuensi pemikiran yang sama, beliau ya berdua sekarang ini seiya sekata. Bisa lihat semua kebijakan pemerintah itu disupport full oleh Fraksi Partai Gerindra di DPR," ujar Habiburokhman menjelaskan.
Habiburokhman membandingkan sikap partainya di dibuktikan di parlemen yang selalu mendukung kebijakan presiden. Habiburokhman menyebut jika dibanding fraksi lain, fraksi Gerindra full support. “Karena kami sadar apa yang dinginkan pak Jokowi ya bagus. Sehingga di sini pun kita supportnya maksimal," kata Habiburokhman menjelaskan.
Selain itu Habiburokhman menyebut Prabowo merupakan sosok yang memiliki loyalitas tinggi. Hal tersebut juga disampaikan oleh Jokowi saat HUT Gerindra dengan mengatakan dukungan dari Partai Gerindra terhadap pemerintah sangat luar biasa.
Menjadi Sorotan
Kedekatan presiden Jokowi dengan Prabowo juga menjadi sorotan media asing yang mengkaitkan kecenderungan dukungan Presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
Artikel surat kabar Singapura, The Straits Times berjudul “Jokowi leaning towards endorsing populist party chairman for Indonesia president: Analysts” yang diterbitkan pada Senin, 26 Juni 2023, menyebut Jokowi akan lebih aman memihak kepada Prabowo daripada Ganjar lantaran perbedaan posisi keduanya dalam partai masing-masing. Alasan politiknya Prabowo merupakan sosok ketua umum (Ketum) Gerindra, sementara Ganjar merupakan personel PDIP.
“Prabowo bukan hanya calon presiden, tetapi juga ketua partai. Wajar jika Jokowi lebih nyaman memberikan dukungan untuk Prabowo,” tulis The Straits Times mengutip pernytaan analis politik yang sekaligus peneliti di Harvard Kennedy School, Djayadi Hanan.
Dalam Analisa Djayadi di The Straits Times menyebutkan Ganjar hanya pejabat partai. Hal itu secara politik, jika Jokowi ingin komitmen sebagai imbalan atas bantuan yang diberikan, maka harus berbicara dengan Megawati.
Dengan posisi tersebut Prabowo dinilai memiliki komitmen penuh untuk mendukung karier politik keluarga Jokowi.
“Jokowi tidak mungkin menerima dukungan seperti itu dari PDIP karena ia dianggap sebagai pejabat partai yang tidak pernah dijanjikan atau ditawari posisi tinggi di dalam PDIP,” tulis The Straits Times.
Terkait dukungan Jokowi untuk Prabowo, menurut Djayadi akan diterima oleh publik pada waktunya.
“Jokowi mungkin tidak memberikan sinyal secara terang-terangan tentang dukungannya untuk Prabowo, tetapi publik akan menerima pesannya,” tulis artikel itu.
Dalam artikel tersebut juga turut dijelaskan, Jokowi memiliki pengaruh yang cukup signifikan bagi para pendukungnya. Dalam sebuah survei Kompas yang dirilis pada Mei dijelaskan, dukungan Jokowi dapat memengaruhi pemilih.
Sebanyak 53 persen responden dalam survei tersebut menyatakan akan mempertimbangkan pilihan Jokowi. Sementara itu, 16 persen lainnya menyatakan mereka akan memiilh sesuai dengan preferensi masing-masing.