Simak Perbedaan Perayaan Hari Raya Idul Adha di Berbagai Negara

Laporan: Galuh Ratnatika
Kamis, 29 Juni 2023 | 15:44 WIB
Ilustrasi perayaan Idul Adha
Ilustrasi perayaan Idul Adha

SinPo.id -  Sejumlah negara merayakan Hari Raya Idul Adha 1444 H. Perayaan Hari Raya Kurban itu digelar secara berbeda.

Seperti dilansir dari Anadolu Agency, di Turki, negara berpenduduk mayoritas Muslim dengan warisan budaya yang kaya, perayaan dimulai dengan sholat Iduladha di masjid-masjid di seluruh negeri. Mereka berkumpul dalam jumlah besar, dan mengenakan pakaian tradisional.

Selain itu, di luar perbatasan Turki, umat Islam di berbagai negara di dunia, dari Timur Tengah hingga Asia, juga ikut merayakannya.

Di Siprus Utara, warga berbondong-bondong ke masjid untuk salat Iduladha. Bahkan Presiden Ersin Tatar juga turut berdoa di Hz. Masjid Ebu Bekir El Siddik di ibu kota Lefkosa, bersama dengan warga yang berkumpul.

Di Azerbaijan yang terletak di wilayah Kaukasus selatan, masyarakat memenuhi masjid di ibu kota Baku untuk menunaikan salat. Mereka juga berdoa untuk perdamaian dan kesejahteraan negara dan dunia Islam.

Di negara-negara Asia Tengah seperti Turkmenistan dan Uzbekistan, umat Islam menjalankan sholat Iduladha hingga melebihi kapasitas. Orang-orang berkumpul di taman masjid dan jalan-jalan, yang menyebabkan penutupan jalan karena jumlah yang luar biasa.

Di Afghanistan, kerumunan besar berkumpul di masjid, terutama di ibu kota Kabul, untuk salat Iduladha. Meskipun ada masalah keamanan, Pemerintahan Taliban menerapkan langkah-langkah keamanan ekstensif untuk memastikan keamanan jamaah.

Umat Islam yang tinggal di negara-negara Balkan, seperti Bosnia-Herzegovina, Serbia, Montenegro, Kroasia, Makedonia Utara, Albania dan Kosovo pun menyambut Iduladha dengan penuh semangat.

Jutaan umat Islam di negara-negara Arab, seperti Arab Saudi, Yordania, Mesir, Qatar, Uni Emirat Arab, Oman, Lebanon, Kuwait, dan Bahrain, juga memenuhi masjid untuk salat Iduladha pada dini hari.

Sementara di Idlib, barat laut Suriah, orang-orang yang terpaksa mengungsi dan tinggal di tenda merayakan Iduladha jauh dari rumah mereka selama satu tahun lagi.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI