Antar Anies Berangkat Haji, NasDem Tegaskan AHY Bukan Cawapres
SinPo.id - Partai NasDem memastikan langkah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mengantarkan bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan berangkat haji bukan bagian dari kode sebagai cawapres untuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KKP).
Kehadiran AHY pada momen itu sebagai dukungan terhadap Anies untuk menunaikan perjalanan spiritual. Partai besutan Surya Paloh meyakini AHY bukan cawapres Anies.
"Jadi tidak pada konteks, saya enggak pernah melihat bahwa apa yang kemudian dilakukan hari ini, apa yang dipertontonkan kemarin, adalah konteks AHY mau jadi wapres, tidak ya. Kehadiran AHY menjadi satu bentuk spirit dukungan," kata Waketum NasDem Ahmad Ali kepada wartawan, Jakarta, Jumat, 23 Juni 2023.
Ali justru memandang momen AHY mengantarkan Anies sebagai pertunjukan jika KPP semakin solid. Dia menekankan momen itu jauh dari kode bahwa AHY sebagai cawapres untuk Anies.
"Kita tentu senang melihat kedekatan yang diperlihatkan dan berharap semua itu menjadi penanda bahwa makin solidnya koalisi, hingga perjalanan mengantar Anies menjadi Presiden akan semakin lebih terbuka," kata Ali.
Menurut dia, NasDem melihat momen itu dengan perspektif berbeda. Dia menyebut dukungan yang diberikan harus juga disertai dengan upaya konsolidasi memenangkan Anies.
"Jadi gembira pasti melihat kedekatan-kedekatan yang diperlihatkan supaya kemudian apa yang sudah dikomunikasikan, dideklarasikan, diikuti dengan tindakan. Tindakan untuk berupaya, tindakan nyata mewujudkan impian yang sedang kita perjuangkan," kata dia.
Ali menilai deklarasi capres-cawapres bukan suatu hal yang genting untuk dilakukan sekarang. NasDem ingin Ketua Umum Partai di KPP menunjukkan komitmennya dalam mendukung Anies.
"Nah, ujiannya itu adalah bagaimana kemudian evaluasi kita terhadap level kerja sama antar partai koalisi untuk memenangkan Anies Baswedan menyosialisakan," ujar Ali.
"Enggak mungkin Anies bisa menang tanpa sosialisasi kan, enggak mungkin juga ini dikerjakan oleh satu partai. Jadi komitmen ini dulu yang harus kita uji dari masing-masing partai koalisi, sudahkan kemudian kita melakukan kerja politik itu," timpalnya.