Terkait Difteri, Dede Yusuf: Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon pada KLB Harus Dilaksanakan dengan Baik

Redaksi
Kamis, 18 Januari 2018 | 16:14 WIB
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Padang, sinpo.id - Tim Komisi IX DPR RI yang diketuai Dede Yusuf, mengadakan pertemuan dengan Nasrul Abit selaku Wakil Gubernur Sumatera Barat untuk diskusi langsung pengawasan dan penanganan KLB Difteri. Tim Komisi IX DPR RI tiba pada Kamis (18/1/2017) pagi tadi. Pertemuan ini turut dihadiri oleh Untung Suseno Sutarjo selaku Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI (Sekjen Kemenkes RI).

"Kita semua tahu, bahwa wabah Difteri makin meluas hampir ke seluruh wilayah Indonesia. Bakteri penyebab Difteri menyebar dengan cepat, tidak hanya di daerah yang layanan kesehatannya dinilai buruk, tapi juga menyebar cepat di daerah perkotaan yang memiliki layanan kesehatan jauh lebih baik," cetus Dede kepada sinpo.id melalui keterangan tertulisnya, Kamis (18/1/2018).

Politisi Demokrat ini menambahkan, bahwa KLB Difteri terjadi di 170 Kabupaten/Kota selama tahun 2017 di 30 Provinsi. Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI Betti Shadiq mengatakan upaya pencegahan dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri untuk terus dilakukan pengawasan oleh Pemerintah Pusat dan bersama-sama dengan Pemerintah Daerah.

"Jika terjadi KLB Difteri, maka sistem kewaspadaan dini dan respon terhadap KLB perlu dilaksanakan dengan baik oleh Kabupaten/Kota, terprogram dan akurat, sehingga proses penanggulangan dapat berjalan cepat dan akurat,” imbuhnya.

Ditempat yang sama, Mery Yulisday selaku Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat menyampaikan, bahwa kasus Difteri terjadi sejak tahun 2015,  dan sudah ada 103 orang yang terkena Difteri, 4 orang meninggal dunia.

Mery pun memaparkan, bahwa pada tahun 2017 peyebaran kasus suspect Difteri di Sumatera Barat sebanyak 32 kasus dengan rincian sebagai berikut:

1. Kota Padang 14  kasus

2. Kabupaten Solok Selatan 3 kasus

3. Kabupaten Pesisir Selatan 1 kasus

4. Kabupaten Lima Puluh Kota 4 kasus

5. Kabupaten Padang Pariaman 1 kasus

6. Kabupaten Pasaman Barat 1 kasus

7. Kabupaten Agam 1 kasus

8. Kabupaten Tanah Datar 1 kasus

9. Kota Bukittinggi 1 kasus

10. Kota Pariaman 4 kasus

11. Kota Payakumbuh 1 kasus

Sedangkan pada tahun 2018, kasus suspect Difteri di Sumatera Barat ada 4 kasus dengan rincian sebagai berikut:

1. Kota Payakumbuh 2 kasus

2. Kabupaten Pesisir Selatan 2 kasus

BERITALAINNYA
BERITATERKINI