Masuk ke Jurang Resesi, Ekonomi Selandia Baru Berkontraksi Selama Dua Kuartal
SinPo.id - Selandia Baru saat ini dinyatakan berada dalam jurang resesi. Karena berdasarkan data resmi, ekonomi negara itu telah berkontraksi selama dua kuartal berturut-turut. Terlebih data produk domestik bruto (PDB) untuk kuartal pertama tahun ini arahnya tidak berubah sejak Desember.
Pada akhir tahun lalu, PDB turun 0,7 persen di Selandia Baru. Sedangkan pada kuartal pertama tahun ini, turun 0,1 persen. Namun ada indikator lain yang menandakan Selandia Baru kini berada dalam periode kontraksi ekonomi yang akan berlangsung lebih dari enam bulan.
"Ekonomi Selandia Baru berada di tengah-tengah pelambatan kebijakan yang diperlukan setelah pemulihan pasca-pandemi yang kuat," kata Dana Moneter Internasional dalam sebuah pernyataan, dilansir dari ABC, Jumat 16 Juni 2023.
Menurut International Monetary Fund (IMF), perlambatan ekonomi tersebut diakibatkan oleh overheating di Selandia Baru, dan kemungkinan akan terus melambat dalam waktu dekat karena pengetatan moneter.
Sementara itu, Gareth Kiernan dari grup riset ekonomi Infometrics, menulis bahwa dia memperkirakan pertumbuhan PDB Selandia Baru kemungkinan rata-rata kurang dari 0,2 persen per kuartal antara akhir 2022 dan pertengahan 2024. Namun tidak termasuk kuartal Juni 2020 yang terkena dampak lockdown.