Target Akselerasi 30 Juta UMKM Digital, Kementerian BUMN Gandeng Pemasaran Online
SinPo.id - Kementerian Badan Usaha Milik Negara atau BUMN menggandeng salah satu aplikasi perdagangan Tokopedia untuk mentargetkan akselerasi 30 juta Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Kementerian itu menampilkan laman khusus berisi kumpulan produk UMKM yang selama ini diberi nama Rumah BUMN.
“Produk-produk di halaman ini berasal dari para pelaku UMKM yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia, mulai dari Jawa, Bali, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku hingga Papua,” ujar Menteri BUMN RI, Erick Thohir, usai meluncurkan Rumah BUMN, Selasa 13 Juni 2023.
Erick mengatakan, pemerintah menargetkan 30 juta pelaku UMKM bergabung dalam ekosistem digital pada tahun 2024 mendatang. Hal itu membutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan target tersebut.
“Kami berharap makin banyak pelaku UMKM yang go modern, go digital, go online dengan bergabung dan memanfaatkan panggung ini, dan di sisi lain, makin banyak masyarakat bangga buatan Indonesia,” ujar Erick menambahkan.
Menurut dia, saat ini sector UMKM berkontribusi 60,5 persen terhadap PDB dan menyerap 96,9 persen dari total tenaga kerja nasional. Keberadaan UMKM yang tangguh itu relevan dengan perkembangan era adalah tanggung jawab kita bersama.
Sedangkan rumah BUMN sendiri bertujuan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM sehingga terwujud UMKM Indonesia yang unggul dan berkualitas.
“Kami mengapresiasi Tokopedia yang punya semangat yang sama dan konsisten dalam mendorong kemajuan UMKM,” kata Erick menegaskan.
Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia, Astri Wahyuni, mengatakan pertumbuhan industri e-commerce terjadi cenderung merata di berbagai penjuru di Indonesia. “Sepanjang kuartal I 2023, data internal Tokopedia menunjukkan, Lombok Utara (NTB), Natuna (Kepulauan Riau) dan Badung (Bali) menjadi wilayah dengan kenaikan tertinggi jumlah pelaku usaha, dengan kenaikan rata-rata hampir 30 persen dibandingkan kuartal I 2022,” ujar Astri.
Ia mengatakan Tokopedia bisa diakses oleh masyarakat di 99 persen kecamatan di Indonesia. Selain itu menunjukkan data pertumbuhan dan potensi yang sangat besar.

