Soal Transaksi di Bawah Meja, Sahroni Minta Mahfud MD To The Point

Laporan: Tim Redaksi
Selasa, 13 Juni 2023 | 02:33 WIB
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni/ SinPo.id/ Galuh Ratnatika
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni/ SinPo.id/ Galuh Ratnatika

SinPo.id -  Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta Menko Polhukam Mahfud MD membuka oknum pelaku transaksi di bawah meja. Hal itu disampaikan menanggapi pernyataan Mahfud MD soal korupsi di Indonesia semakin menjadi-jadi, di mana adanya transaksi di balik meja di DPR, Mahkamah Agung, bahkan pemerintahan. 

"Langsung aja to the point (tunjuk nama), itu lebih baik agar tidak jadi fitnah ke 580 anggota DPR lainnya," kata dia, seperti dilansir laman DPR.go.id pada Senin 12 Juni 2023.

Menurut dia, jika tidak ditunjuk langsung, akan menjadi fitnah kepada 580 anggota DPR lainnya. Ia pun menegaskan tidak semua anggota DPR berkelakuan buruk.

"Ada juga yang super-baik, demikian juga semua lembaga tidak semua jelek pasti ada yang super hebat," ujarnya.

Dia meminta supaya tidak melakukan generalisasi. 

"Kita semua tidak bisa langsung menyangkal ini, saya rasa di semua lembaga tinggi pasti ada saja oknum yang melakukan ini, mau MA, DPR, dan tentu saja di pemerintahan. Saya ingin memberi saran saja, siapa pun kita tolong jangan generalisasi," tambahnya.

Sebelumnya, Mahfud MD mengatakan konflik kepentingan terjadi di DPR, MA, hingga di birokrat. Konflik kepentingan itu, menurut dia, menyebabkan terjadinya transaksi di balik meja. 

Hal itu disampaikan Mahfud dalam HUT Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Mahfud mulanya menyebut bahwa indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia anjlok pada 2022.

"Di tahun 2022 indeks persepsi korupsi kita terjun dari 38 ke 34. Itu membuat kita kaget. Korupsinya makin menjadi-jadi berarti. Di DPR terjadi transaksi-transaksi di balik meja, Mahkamah Agung (MA), pengadilan bisa membeli perkara. Di pemerintah, di birokrasi sama," kata Mahfud.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI