Taufiqulhadi: Impor Beras Diperlukan Saat Ini

Laporan:
Senin, 15 Januari 2018 | 17:47 WIB
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Jakarta, sinpo.id - Kebijakan Kementerian Perdagangan yang berencana melakukan importasi 500.000 ton beras tengah menimbulkan polemik. Pro dan kontra tengah bermunculan menanggapi kebijakan tersebut.

Politisi Partai Nasdem, Taufiqulhadi berpendapat bahwa saat ini pemerintah memang perlu untuk kembali membuka keran impor beras. Karena para spekulan dinilainya tengah melakukan penimbunan beras.

"Pemerintah perlu segera melakukan impor beras. Kebijakan perlu diambil untuk menghancurkan para spekulan beras yang mulai menimbun beras saat ini," terangnya melalui keterangan tertulis kepada sinpo.id, Senin (15/1/2018).

Taufiqulhadi melanjutkan, importasi beras tersebut harus secepatnya direalisasikan. Agar kelangkaan beras di masyarakat tidak semakin meluas.

Ia menegaskan, dalam melakukan impor beras ini, pemerintah menunggu hingga April untuk merealisasikannya. Adapun masih menurut Taufiqulhadi, April merupakan masa panen raya.

Karena, meskipun panen raya, beras tidak di bawah kendali pemerintah. Hal ini karena Bulog saat ini tengah tersandung masalah, jadi Taufiqulhadi menyatakan Bulog tidak membeli beras hasil panen raya para petani.

"Jika Pemerintah tidak membeli sekarang, itu sangat riskan karena membahayakan kehidupan masyarakat nanti," ujarnya.

Anggota Banggar DPR RI ini pun menyatakan bahwa tak masalah jika pemerintah tak menyertakan Bulog dalam importasi beras saat ini, tetapi dengan menggunakan perusahaan plat merah lainnya.

"Sebagai kita ketahui, kabinet seelumnya justru melakukan impor  setiap tahunnya. Terendah 500.000 ton dan terbesar 2 juta ton," pungkasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI