Petugas Partai Lebih Cocok Jadi Cawapres dengan Syarat Hati-Hati Membuat Pernyataan
Di halaman 17 dalam hasil Survei LSI Denny JA disebutkan, istilah petugas partai melemahkan Ganjar di hadapan Prabowo yang pendiri dan Ketum Partai. Petugas partai tidak mengesankan pengendali partai, apalagi pengendali pemerintah.
Menurut saya, Ganjar Pranowo sebagai petugas partai lebih cocok menjadi Cawapresnya Prabowo Subianto. Sehingga harapan Presiden Jokowi, agar Presiden dan Wapres mendatang dapat melanjutkan perjuangan Pemerintahan Jokowi selama sepuluh tahun ini dapat terlaksana.
Kalau pasangan Prabowo-Ganjar direstui mayoritas masyarakat dan menang dalam Pilpres 2024, maka Ganjar sebagai Wapres harus lebih hati-hati membuat pernyataan kepada publik.
Seperti kita ketahui, sebagai Gubernur Jawa Tengah dan petugas partai, Ganjar membuat pernyataan yang berujung pada pembatalan Indonesia menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20.
Saya melihat, batalnya Indonesia menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 merupakan salah satu contoh tidak sejalannya antara keinginan partai dengan kebijakan pemerintah pusat.
Padahal Presiden RI, Jokowi (Pemerintah Pusat) dan jajaran sudah empat tahun bekerja keras mempersiapkan agar Indonesia mampu menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20.
Pembatalan itu dianggap netizen telah menghilangkan kesempatan emas anak-anak Indonesia untuk tampil, dan mengubur kesempatan Indonesia untuk mempromosikan UMKM, pariwisata, budaya, pancasila serta mengkampanyekan perdamaian dunia.
Oleh sebab itu, Ganjar Pranowo sebagai sosok yang dianggap paling memiliki kedekatan dengan media dan aktif media sosial, harus lebih bijaksana membuat pernyataan, sehingga tidak terulang kejadian seperti batalnya Indonesia menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20.
Terima kasih, Selamat Hari Pancasila 1 Juni 2023.
*Hariqo Satria, Direktur Eksekutif Komunikonten, Alumnus Pascasarjana Universitas Paramadina Jurusan Diplomasi