Bamsoet, Dari Wartawan Menjadi Ketua DPR RI

Redaksi
Senin, 15 Januari 2018 | 11:07 WIB
Rapat Fraksi Golkar DPR RI
Rapat Fraksi Golkar DPR RI

Jakarta, sinpo.id - H. Bambang Soesatyo SE, MBA, yang akrab dipanggil Bamsoet lahir di Jakarta, 10 September 1962 silam. Ia menyelesaikan pendidikan dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi di DKI Jakarta. Pada umur 19 tahun, ia masuk Akademi Accounting Jayabaya, Jakarta. Kemudian melanjutkan S1 di Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia, Jakarta pada 1987. Tak berhenti sampai disitu, ia melanjutkan S2 di program bisnis di IM Newport Indonesia, Amerika pada 1991.

Sejak masih mahasiswa, ia aktif di berbagai organisasi, seperti menjadi Ketua Umum Senat Mahasiswa Akademi Akuntansi Jayabaya, Ketua Umum Badan Perwakilan Mahasiswa, Pemimpin Redaksi Majalah Universitas Jayabaya, dan Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta se-Indonesia.

Ia pun juga pernah menjabat Pimpinan Umum Majalah HMI Cabang Jakarta, Wakil Sekretaris Koordinasi Komisariat HMI Universitas Jayabaya, Wakil Sekjen PB HMI, dan Ikatan Pers Mahasiswa, serta Ketua Umum Organisasi Mahasiswa Mapussy Indonesia. 

Selain sebagai aktivis di organisasi mahasiswa, ia juga memulai kariernya sebagai wartawan pada umur 23 tahun. Ia pertama kali menjadi wartawan di Harian Umum Prioritas. Kemudian pindah ke Majalah Vista. Pada usia 29 tahun ia menjadi pemimpin redaksi di majalah Info Bisnis. 

Delapan tahun kemudian kariernya mulai melonjak naik, karena dia dipercaya sebagai Komisaris PT Suara Irama Indah. Puncaknya, pada 2004, Bamsoet menjadi Direktur PT. Suara Rakyat Membangun, yang juga sekaligus sebagai Pemimpin Redaksi Suara Karya.

Pada 2006 karier Bamsoet terus merangkak naik dengan menjabat sebagai Direktur Independen PT SIMA,Tbk. Setahun kemudian pada 2007 menjadi Direktur Kodeco Timber.

Bamsoet pertama kali terpilih menjadi Anggota DPR pada periode 2009-2014, ketika itu ia menjadi Anggota di Komisi III yang membawahi Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kejaksaan Agung, Kepolisian dan Komisi Pemberantasan Korupsi. 

Sementara itu Bamsoet masuk dan menjadi kader di Partai Golkar dimulai sejak 1980 menjadi aktivis AMPI. Bahkan ia telah menjadi calon anggota legislatif sejak Orde Baru. Namun, baru terpilih pada Pemilu 2009. Kemudian ia berhasil terpilih kembali sebagai Anggota DPR-RI periode 2014-2019 yang berasal dari partai Golkar, dari Dapil Jawa Tengah VII (Banjarnegara, Kebumen, Purbalingga) dengan memperoleh 57.235 suara

Dengan segudang pengalaman selama menjadi anggota DPR, Bamsoet ditunjuk oleh Partai Golkar untuk menjadi sekretaris fraksi. Sementara jabatan di partainya ditunjuk menjadi Bendahara Umum DPP Partai Golkar pada 2014 hingga 2016.

Di Lembaga legislatif, Bamsoet adalah salah satu dari 9 orang anggota wakil rakyat yang ikut membentuk Panitia Khusus Hak Angket Bank Century. Saat itu Bamsoet dikenal sangat kritis dalam menyampaikan pandangannya tentang Aliran Dana Lembaga Penjamin Simpanan pada Bank Century.

Bamsoet dikenal sebagai seseorang figur yang enigmatik dan kontroversial.  Di satu sisi dalam setiap pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan ke media massa, Ia memiliki komitmen yang kuat dalam memberantas korupsi. Hal tersebut semakin diperkuat ketika dia melaporkan ke KPK mengenai pemberian gratifikasi atas pernikahan putranya, Raditya Soesatyo, pada 29 Januari 2012 yang lalu. Gratifikasi sebesar total Rp 400 juta itu diberikan oleh para petinggi, pejabat negara dan pengusaha berupa uang tunai dalam bentuk rupiah dan mata uang asing.

Dan Pada 25 Januari 2016, Bamsoet Resmi menjabat Ketua Komisi III DPR RI yang sebelumnya dijabat Aziz Syamsudin. Rapat pleno Komisi III DPR dengan agenda pergantian pemimpin Komisi III DPR disaksikan jajaran petinggi Polri diantaranya Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti dan Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan.

Dan Kini pada awal 2018 Bamsoet telah secara resmi terpilih dan ditunjuk oleh partai Golkar untuk menjadi Ketua DPR RI yang menggantikan Setya Novanto. Selamat Berjuang Bamsoet Kami Sepak Terjang Anda memimpin DPR RI ini kedepannya!

BERITALAINNYA
BERITATERKINI