Umat Vihara Amurva Bhumi Minta Keadilan ke Presiden Jokowi

Laporan: Tim Redaksi
Sabtu, 27 Mei 2023 | 01:01 WIB
Umat Vihara Amurva Bhumi
Umat Vihara Amurva Bhumi

SinPo.id -  Sejumlah umat Vihara Amurva Bhumi atau Hok Tek Tjeng Sin menggelar aksi unjuk rasa menuntut keadilan di halaman vihara pada Jumat 26 Mei 2023 sore. Mereka meminta kepada Presiden Joko Widodo membantu menyelesaikan permasalahan hukum yang sedang dialami pengurus vihara.

Umat vihara membawa sejumlah spanduk. Di antaranya bertuliskan "Kami umat vihara memohon Bpk Jokowi membantu kami mengatasi masalah ini" bunyi spanduk tersebut.

"Saya memohon Bapak Jokowi selaku presiden serta staf stafnya. Memohon kepada DPR/MPR . Rumah ibadah saat ini sedang sengketa," ujar Angin Ngo, salah seorang umat ditemui di halaman vihara pada Jumat 26 Mei 2023 sore.

Pada Senin kemarin, Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan memutuskan sebagian gugatan Lillany Widjaja atas tanah seluas 462 meter persegi yang merupakan akses jalan masuk ke Vihara Amurva Bhumi. Majelis hakim menyatakan objek tanah yang menjadi sengketa, yakni tanah seluas 462 meter persegi yang merupakan akses jalan masuk ke Vihara Amurva Bhumi adalah merupakan bagian dari SHGB Nomor 298/Desa Karet Semanggi tercatat atas nama penggugat.

Atas dasar itu, majelis hakim menghukum tergugat membayar ganti rugi materiil sebesar Rp1.386.000.000. Selain itu, menghukum tergugat untuk membayar uang paksa sebesar Rp200.000 untuk setiap hari keterlambatan melaksanakan putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

"Pengadilan menyatakan kami kena denda dan putusan dari pengadilan menyatakan kami setiap hari denda Rp 200 Ribu," tuturnya.

Pasca putusan itu, dia meminta Presiden Joko Widodo membantu menyelesaikan permasalahan. Selain itu, kata dia, pihak Vihara
Amurva Bhumi juga akan mengajukan banding atas putusan kepada Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.

"Kami akan banding ke pengadilan tinggi. Kami
tidak menerima putusan dari pengadilan. Rumah ibadah bukan komersil, non profit. Kami keberatan dengan putusan hakim maka sebisa mungkin banding ke pengadilan tinggi," tuturnya.

Di kesempatan itu, dia merasa prihatin mengetahui Vihara Amurva Bhumi sedang terseret masalah. Sebab, sejak kecil, dia beribadah di vihara tersebut.

"Dulu, kami tinggal di sini. Sekarang beribadah di sini, karena merasa cocok," ujarnya.

Dia mengungkapkan tidak ada perbedaan beribadah di Vihara Amurva Bhumi dengan vihara lainnya. Hanya saja, dia menambahkan, lebih terasa suasana keakraban antar umat.

"Sebetulnya sama, tetapi lingkungan, nuansa sudah terbiasa. Rumah ibadah ini sudah ratusan tahun," tambahnya
sinpo

Komentar: