Kabaharkam Sebut Polisi RW Bisa Turunkan Angka Kriminalitas Jalanan

Laporan: Sigit Nuryadin
Kamis, 18 Mei 2023 | 10:45 WIB
Kabaharkam Irjen Pol Fadil Imran (Sinpo.id/Polda Metro Jaya)
Kabaharkam Irjen Pol Fadil Imran (Sinpo.id/Polda Metro Jaya)

SinPo.id -  Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Pol Fadil Imran menyebut bahwa program Polisi RW membuat petugas bisa dekat dengan masyarakat. Hal itu bisa berguna untuk mencegah berbagai kejahatan, bahkan bisa menekan 40 persen kriminalitas jalanan seperti tawuran. 

"Perjalanan dari pembentukan berbagai program Inilah yang kemudian menjadi embrio lahirnya Polisi RW di Jakarta, yang kemudian diapresiasi oleh Kapolri, untuk kemudian secara bertahap dijalankan secara nasional," ujar Fadil dalam keteranganya dikutip Kamis, 18 Mei 2023.

Fadil menjelaskan, berbagai penelitian menunjukkan bahwa salah satu praktik pemolisian yang terbukti mampu mengurangi praktik kejahatan, menumbuhkan kepuasan masyarakat, serta meningkatkan kepercayaan publik pada aparat ialah pemolisian komunitas (community policing), yang berorientasi pada kedekatan polisi kepada masyarakat.

"Bila ditanya, apa itu Polisi RW, maka saya akan mengawali dengan mengajukan pertanyaan apakah teman-teman selama ini pernah mengenal seorang polisi di lingkungan tempat tinggal teman-teman? bahkan dekat dan akrab dengan polisi? Kalau jawabannya tidak, inilah mengapa Polisi RW kami bentuk," tuturnya. 

Lebih jauh, Fadil mengatakan, Polisi RW hadir sebagai wujud praktik pemolisian modern yang bermuara dari hulu yaitu pencegahan kejahatan melalui pendekatan nyata dengan masyarakat.

Menurut dia, Polisi RW adalah semua anggota kepolisian yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal, bukan hanya bhabinkamtibmas seorang. Mereka akan menjalankan fungsi polisi RW di tempat mereka tinggal saat ini. 

"Bila ada anggota yang sedang tugas di lain kota, maka ia akan menjadi Polisi RW di tempat tinggal ia bertugas atau berdinas," tuturnya. 

Fadil menambahkan, proses Polisi RW mulai bertugas. Setiap wilayah, kata dia, seperti Yogyakarta, Bandung, akan melakukan analisa, pemetaan, secara bertahap yang kemudian memilih kawasan dengan tingkat kepadatan penduduk ataupun catatan aduan kamtibmas yang tinggi. 

"Sebagaimana arahan Bapak Kapolri, saya akan terus turun ke bawah, melakukan berbagai evaluasi dan inovasi agar program ini tidak menjadi program lip service ataupun seremoni semata,” ujarnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI