FBI Dikritik Atas Penyelidikannya Terhadap Intervensi Rusia dalam Kampanye Trump
SinPo.id - Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS), mengkritik keras penanganan FBI atas penyelidikannya terhadap dugaan hubungan antara Rusia dan kampanye Trump di tahun 2016, dalam sebuah laporan setebal 306 halaman.
Penasihat Khusus Departemen Kehakiman AS, John Durham, mengatakan penyelidikan badan itu kurang ketat dalam analitik, lantaran FBI tidak memiliki bukti nyata adanya kolusi antara kampanye Donald Trump dan Rusia sebelum meluncurkan penyelidikan.
Dalam laporan tersebut, Durham yang ditunjuk oleh Jaksa Agung saat itu, William Barr, pada tahun 2019 menuduh FBI bertindak berdasarkan intelijen mentah, tidak dianalisis, dan tidak ada bukti pendukung.
"Departemen Kehakiman dan FBI gagal menegakkan misi penting mereka dengan kesetiaan yang ketat pada hukum," tulis laporan tersebut, dilansir dari BBC, Selasa 16 Mei 2023.
Laporan itu juga mencatat perbedaan yang signifikan dalam cara FBI menangani penyelidikan Trump dengan penyelidikan yang sensitif lainnya, seperti yang melibatkan saingan pemilu Trump di tahun 2016, Hillary Clinton.
Meski demikian, FBI mengatakan dalam sebuah perny bahwa pihaknya telah menerapkan lusinan tindakan korektif. Namun seandainya reformasi itu dilakukan pada tahun 2016, kesalahan langkah yang diidentifikasi dalam laporan tersebut bisa dicegah.
Seperti diketahui, investigasi FBI terhadap dugaan hubungan antara kampanye Trump dan Rusia, yang dilakukan oleh Penasihat Khusus Robert Mueller, telah melahirkan lusinan tuntutan pidana terhadap staf dan rekan kampanye Trump atas kejahatan termasuk peretasan komputer dan kejahatan keuangan.
Namun, tidak ditemukan bahwa kampanye Trump dan Rusia telah berkonspirasi bersama untuk mempengaruhi pemilihan.