Puluhan Orang Dieksekusi Pemerintah Iran Setiap Pekan

Laporan: Galuh Ratnatika
Jumat, 12 Mei 2023 | 10:30 WIB
Algojo menyiapkan tiang pancung (Sinpo.id/AP)
Algojo menyiapkan tiang pancung (Sinpo.id/AP)

SinPo.id -  Kelompok hak asasi manusia mengatakan, pemerintah Iran mengeksekusi 10 orang setiap pekan atas tuduhan yang meragukan, seperti perdagangan narkoba, penistaan hingga masalah keamanan nasional.

Bahkan jumlah korban yang dieksekusi sejak awal Mei 2023 sudah mencapai 209 orang. Sedangkan jumlah keseluruhan tahun 2022 mencapai lebih dari 500 orang, dan kemungkinan Iran akan mengeksekusi lebih banyak lagi tahun ini.

Lonjakan jumlah orang yang dilarikan ke ruang eksekusi di penjara Iran telah membuat khawatir kelompok hak asasi manusia, yang mengklaim Teheran menggunakan eksekusi untuk menyebar ketakutan di tengah meningkatnya ketidakpuasan politik di negara itu.

Menanggapi hal itu, Kepala Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa, Volker Türk, meminta otoritas Iran untuk menghentikan eksekusi dan menghapus hukuman mati secara universal.

"Ini adalah rekor yang buruk, terutama ketika Anda mempertimbangkan konsensus yang berkembang untuk penghapusan hukuman mati secara universal. Karena Iran secara mengkhawatirkan berada di jalur yang sama seperti tahun lalu ketika sekitar 580 orang dilaporkan dieksekusi," kata Volker, dilansir dari Vice News, Jumat 12 Mei 2023.

Seperti diketahui, pengadilan Iran banyak mempublikasikan laporan tentang hukuman mati. Seperti laporan sebelumnya, yang menyatakan bahwa pihak berwenang telah menggantung tiga orang yang dituduh sebagai anggota 'Geng Panjak' yang dituduh sebagai distributor kokain terbesar di Iran.

Kemudian dalam laporan lainnya, dua pria yang dipenjara sejak tahun 2021, digantung di penjara Arak atas tuduhan menjalankan saluran Telegram yang memposting secara online hal-hal yang berkaitan dengan ateisme dan penistaan agama.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI