Banyak Prajurit TNI AD Gugur di Papua, PA 212 Minta Jokowi Bertindak
SinPo.id - Wasekjen DTN PA 212 Habib Novel Chaidir Hasan Bamukmin meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertindak merespons banyak prajurit TNI Angkatan Darat (AD) yang gugur dalam operasi melawan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua (KKB Papua).
Menurutnya, Jokowi harus menegur Jenderal TNI Dudung Abdurachman sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Dia memandang, ada persoalan yang cukup serius di tubuh TNI AD sepanjang kepemimpinan Dudung, khususnya dalam manajemen SDM dan strategi perang.
"Tentunya kami sayangkan putra putri terbaik bangsa gugur, semoga mati syahid," ujar Novel dalam keterangannya pada Selasa, 9 April 2023.
Terkait dengan persoalan KKB Papua, Novel menegaskan bahwa mereka adalah sejatinya terorisme. Sebab, selain membahayakan warga sipil di Indonesia Timur, KKB Papua juga secara tegas menentang pemerintah negara dan memerangi aparat keamanan seperti TNI dan Polri.
"Adapun TNI wajib kita bela untuk bisa menumpas KKB yang memang jelas-jelas sudah memerangi pemerintah, dan TNI harus terus maju dan berani," tandasnya.
Novel menyatakan, tidak peduli terhadap siapapun yang berada di balik KKB. Menurutnya, KKB sudah sangat jelas mengganggu kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
"Walau siapapun di belakang KKB, karna ini menyangkut kedaulatan dan harga diri bangsa Indonesia," ucapnya.
Oleh sebab itu, dalam memerangi KKB Papua, ia menyarankan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengambil tindakan super tegas dengan mengerahkan seluruh kemampuan semua matra TNI dan pelibatan Polri termasuk Brimob dan Densus 88 Anti Teror.
Ini disampaikan Novel, karena sejauh ini KSAD Jenderal Dudung cenderung lemah di dalam menjaga kedaulatan bangsa dan harga diri NKRI.
"Panglima TNI harus ambil komado langsung dengan semua unsur. TNI harus dilibatkan termasuk juga Brimob dan juga pasukan anti terornya, Densus 88 wajib turun karena jelas KKB adalah teroris yang nyata, dan itu sebenar-benar perlawanan terhadap teroris, bukan yang selama justru yang menjadi korban umat Islam saja, termasuk bang Munarman dan ulama lainnya yang menjadi pesakitan dalam penjara," papar Novel.
"Oleh sebab tuduhan yang tidak mendasar sebagai tersangkut paut dalam kasus terorisme," sambungnya.
Di sisi lain, ia juga mengritisi dugaan kasus penodaan agama yang selama ini dikeluhkan oleh PA 212. Di mana Dudung pernah menyebut bahwa Tuhan bukan orang arab. Menurutnya, ucapan semacam itu bisa masuk dalam kategori dugaan tindak pidana penodaan agama Islam.
"Sampai saat ini kasus dugaan penistaan agama nguap begitu saja dengan apa yang dilakukan oleh Jendral Dudung, jelas negara ini sedang tidak baik-baik saja," terangnya.
Dengan demikian, Novel berharap agar Dudung diganti saja dengan sosok KSAD yang lebih tepat untuk memimpin matra TNI Angkatan Darat itu.
"Semoga saya berharap ada pengganti KSAD yang benar-benar menjaga persatuan NKRI dan benar-benar menjaga agama Islam dari penistaan yang Indonesia ini sudah darurat penistaan agama," pungkasnya.