DPRD DKI Tidak Setuju Wacana Heru Cabut KJP Siswa Merokok
SinPo.id - Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Iman Satria tidak setuju dengan rencana Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang akan mencabut Kartu Jakarta Pintar (KJP) milik pelajar yang kedapatan merokok dan terlibat tawuran.
Imam menyebut, jika rencana itu tetap dilanjutkan maka akan menuai konsekuensi yang besar. Khususnya kepada warga kurang mampu yang ingin anaknya mendapatkan pendidikan.
“Kalau itu (pencabutan KJP) sampe dijalankan berarti bisa hampir separo anggota pelajar yang dicabut itu nanti KJPnya. Sanggup ngga Pak Pj (Heru) melakukan itu?,” kata Iman kepada wartawan, Selasa, 9 Mei 2023.
“Asal konsisten, kalau memang konsisten kayak begitu ya konsekuensinya akan banyak yang dicabut,” ujarnya.
Politikus partai Gerindra ini menilai, wacana pencabutan KJP itu merupakan langkah yang kurang tepat. Imam lebih berharap agar mengedepankan pengawasan yang dilakukan, baik oleh guru maupun orang tua.
Sebab, lanjut Imam, dari segi pengawasan di sekolah, guru dan pihak jajarannya merupakan orang yang lebih bertanggung jawab untuk mengawasi para pelajar.
“Pembinaan secara kerohanian, ditanya sebabnya apa (melakukan tawuran), ada konselingnya di sekolahan supaya mereka tau permasalahannya,” tandasnya.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta Kepala Dinas Pendidikan agar mencabut Kartu Jakarta Pintar (KJP) terhadap siswa yang kedapatan merokok. Nantinya, KJP itu bisa dialihkan ke penerima lainnya.
“Saya minta ke kepala dinas pendidikan kalau murid yang mendapatkan KJP itu kedapatan merokok maka KJP-nya wajib dicabut. Supaya kita berikan ke anak lain, karena kemampuan Pemda kan terbatas,” kata Heru.