Bahasan Penting di KTT ASEAN Salah Satunya Konflik Myanmar
SinPo.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan beberapa isu yang akan dibahas pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Salah satunya adalah pembahasan secara khusus konflik Myanmar.
"Kita ingin konflik di Myanmar segera diselesaikan. Pertama kekerasan harus segera dihentikan. Kedua bantuan kemanusiaan dan sampai ke rakyat Myanmar. Ketiga dialog yang terpenting ingin kita tidak hanya di sini, tapi juga di Myanmar," kata Jokowi saat melakukan pengecekan kesiapan KTT ASEAN di Labuan Bajo, NTT pada Minggu 7 Mei 2023.
Jokowi menjelaskan, penyelesaian setiap masalah yang ada di ASEAN diselesaikan dengan prinsip dialog terutama di forum KTT ASEAN.
Hal ini sangat penting terutama terkait masalah yang dihadapi Myanmar. Sebab, pemberian sanksi bukan merupakan solusi.
"Ya secara khusus akan dibahas tapi acuan kita tetap untuk Myanmar, acuan kita tetap five point consensus tetap jadi acuan, tetapi harus dengan dialog, bukan karena menurut saya sanksi itu bukan sebuah solusi," ucap Jokowi.
Lebih lanjut, mantan Walikota Solo itu juga menyampaikan komitmen Indonesia selama memegang keketuaan ASEAN 2023. Jokowi berharap negara di ASEAN dapat terbuka bekerjasama dengan negara manapun.
"Prinsip Indonesia di keketuaan ASEAN adalah kolaborasi dan kerja sama dengan siapa pun dan kita tidak ingin ASEAN menjadi proksi siapa pun, negara mana pun, karena yang kita inginkan ASEAN adalah terbuka, kerja sama, dan siapa pun dengan negara mana pun," tandasnya.
Seperti diketahui, tahun ini Indonesia akan menggelar KTT ASEAN 2023 yang akan dilakukan dua kali dalam setahun secara langsung (in person). Penyelenggaraan ini merupakan yang pertama kalinya setelah pandemi Covid-19.
KTT ASEAN ke-42 akan diadakan di Labuan Bajo, NTT pada 10-11 Mei 2023. Sementara KTT ASEAN ke-43 akan digelar di Jakarta pada 5-7 September 2023 mendatang.